Elcan Spectre |
Memang dasar manusia tidak sempurna, sudah punya satu pasti inginnya dua. Di dunia kemiliteran juga begitu, sudah ada satu produk yang bagus, tetap saja ingin mencari yang lebih. Tak apalah, karena berarti teknologi pun akan berkembang lebih baik, lebih sempurna, dan lebih…mahal?
Dalam satu dekade terakhir, perkembangan teknologi optik jarak dekat-menengah untuk senjata ringan benar-benar melonjak pesat. Untuk sistem optik jarak menengah, boleh dikata tidak ada yang bisa menandingi dahsyatnya Trijicon ACOG (Advanced Combat Optical Gunsight) yang beberapa modelnya sudah pula distandarisasi dalam paket SOPMOD (Special Operations Peculiar Modification) untuk pasukan khusus di bawah USSOCOM.
ACOG yang memiliki pembesaran tetap 4x (beberapa model 6x) menggunakan tritium untuk menerangi retikula, membuatnya bisa dilihat dengan jelas dalam gelap malam tanpa memerlukan sumber cahaya eksternal. Bobotnya yang ringan dan bentuknya yang seksi juga membuatnya mudah nangkring di atas senapan serbu pasukan khusus.
Karena pembesarannya yang dipantek pada angka 4x, maka bagi operator pasukan khusus yang membutuhkan fleksibilitas dari luar ruangan ke dalam atau sebaliknya, mereka harus piawai menggunakan ACOG dengan teknik BAC (Bindon Aiming Concept) dimana kedua mata harus dibuka sehingga bayangan retikula akan saling menyatu menjadi titik bidik imajiner diluar teleskop.
Masalahnya, tidak semua nyaman menggunakan teknik ini. Alternatifnya, ada Trijicon RMR (Ruggedized Miniature Sight) yang bisa dipasang di atas ACOG, tapi ini juga tidak optimal. Pengguna harus memindahkan tumpuan bidiknya lebih tinggi untuk dapat menggunakan RMR yang terpasang di atas ACOG.
Nah, adanya tantangan tentu diikuti dengan datangnya kesempatan. Melihat adanya peluang yang bisa digali, pabrikan kondang optik dari Kanada yaitu Elcan menawarkan gebrakan dalam bentuk sistem optik Elcan Specter-DR (Dual Role). Elcan sendiri bukan pemain kemarin sore, dimana Elcan sudah menyediakan optik C79 untuk senapan serbu Diemaco C7 dan C8 milik AD Kanada dan Belanda pada pertengahan 1990an.
Berbeda dengan ACOG yang hanya memiliki pembesaran 4x fix, Elcan Specter-DR didesain untuk bisa diubah pembesarannya dari 1x atau 4x hanya dengan ayunan tuas saja, jauh lebih cepat dibandingkan dengan kenop putar pada teleskop. Tidak ada pilihan di tengah, 2x atau 3x misalnya. Specter-DR hanya menyediakan pilihan ekstrim: pembesaran maksimal, atau tidak sama sekali.
Buat yang pertama kali melihat Elcan Specter-DR, pasti akan merasa sedikit canggung: bodi teleskopnya cukup besar, dan otak langsung mengasosiasikannya dengan vonis, pasti berat! Nyatanya Specter-DR memiliki bobot yang cukup ringan, hanya 640 gram, walaupun memang harus mengaku kalah dari ACOG TA01 yang bobotnya di kisaran 400 gram.
Namun walaupun lebih berat, Specter-DR menawarkan ukuran lensa objektif yang cukup besar, mencapai 32mm sehingga berkontribusi kepada bidang pandang yang cukup lebar di posisi pembesaran 1x, mencapai 24 derajat. Sekujur tubuhnya yang terbuat dari alumunium dilapisi dengan lapisan hard anodized anti gores, dan pembeli dapat memilih warna hitam atau warna gurun sesuai dengan kebutuhan. Cobalah melihat melalui lensa objektif, dan anda akan disuguhi gambaran yang amat jernih
Cara kerja Specter-DR pun berbeda dengan teleskop biasa. Jika pada teleskop biasa putaran tuas pengatur pembesaran artinya menggerakkan lensa zoom relay yang lokasinya di tengah dalam tabung ke depan atau ke belakang di dalam tabung teleskop, Specter-DR menggunakan metode yang berbeda. Elcan tahu persis, kalau mereka menggunakan prinsip kerja yang sama, mereka harus menyediakan panjang tabung yang memadai, alias teleskop mereka akan jadi panjang seperti teleskop senapan runduk yang berat dan sukar digunakan dalam manuver taktis.
Elcan bisa membuat Specter-DR dengan bodi yang kompak dan ringkas dengan mengurangi fungsi lensa kecil tersebut, dimana lensa tersebut berada pada posisinya hanya pada saat pembesaran diset pada posisi 1x. Saat tuas yang terpasang di kiri bawah bodi Specter-DR diayunkan ke depan, maka lensa kecil (yang berfungsi sebagai erektor/ zoom relay pada teleskop biasa) akan dipinggirkan sehingga pembesarannya berubah menjadi 4x.
Dengan desain ini ada beberapa hal yang harus dikorbankan. Pertama, Specter-DR tidak memiliki pengaturan parallax, sehingga penembak benar-benar harus menetapkan jarak mata ke teleskop secara ajek untuk mendapatkan gambar sasaran yang jelas. Sisi positifnya, penembak tidak perlu menyesuaikan jarak mata ke lensa objektif saat menggeser tuas dari 1x ke 4x dan sebaliknya.
Kedua, retikula terpaksa dipasang di bidang fokal kedua yang posisinya ada di depan bidang fokal pertama yang lebih dekat dengan lensa objektif yang bertemu dengan mata. Sebagai akibatnya, jika pada teleskop biasa setingan simpangan angin (windage) dan elevasi bisa langsung ditaruh di tabung teleskop dan bertemu dengan retikula, pada Specter-DR setingan keduanya harus diposisikan secara tidak langsung.
Sekrup putar yang adanya di sebelah kiri depan dudukan Specter-DR untuk mengatur windage, dan kenop putar untuk mengatur elevasi yang letaknya di belakang tuas pengatur pembesaran. Penembak dapat menggunakan koin untuk menggeser setingan retikula ke kanan atau ke kiri, tetapi tentu saja tidak bisa dilakukan di tengah pertempuran karena posisi sekrup putar tersebut tidak akan terlihat saat senjata disandarkan ke bahu untuk ditembakkan. Satu klik pada sekrup windage mewakili perubahan sebesar ½ MOA.
Untuk desain retikula, Elcan membuat dua versi yang berbeda, walaupun perbedaannya tidak terlalu kentara. Untuk versi militer dari Elcan Specter-DR yang diberi kode militer SU-230/PVS-C, desain retikulanya disamakan dengan SU-239/PVS alias Trijicon TA01ECOS untuk memudahkan familiarisasi. Bentuk retikulanya seperti salib, dengan lebar disesuaikan dengan lebar bidang dada lelaki dewasa pada jarak 10 meter, dengan strip kompensasi jatuhnya peluru (BDC-Bullet Drop Compensation) di sisi bawah, menggunakan skala jarak 4, 6, 8, dan 10 (dikalikan 100 meter).
Untuk penerangan dalam kondisi gelap, retikula Specter-DR dapat diterangi dengan titik merah yang bersumber dari baterai DL 1/3N yang terpasang di kenop besar di sisi kiri tabung teleskop. Saat diputar ke depan, iluminasi hanya menyala di titik tengah. Saat diputar ke belakang, maka seluruh retikula akan menyala merah. Ada 5 setingan kecemerlangan intensitas retikula untuk masing-masing konfigurasi putar ke depan atau ke belakang, sesuai dengan keinginan penembak.
Specter-DR yang dibuat oleh Elcan yang perusahaannya dimiliki lagi oleh Raytheon sudah memperoleh pengakuan secara komersial, dari sipil maupun militer. National Rifle Association menganugerahinya gelar “Optics of The Year” pada tahun 2011, lalu juga penghargaan “Shooting Illustrated Optic 2011” dari majalah Shooting Illustrated. USSOCOM membeli banyak, dan bersama dengan unit militer dan penegak hukum di AS lainnya sudah memesan dan mengakuisisi 600.000 unit Specter-DR.
Begitu pula Kementrian Pertahanan Inggris yang memutuskan untuk membeli 10.835 unit Specter-DR untuk program FIST (Future Infantry Soldier Technology). Polri sendiri tercatat juga sudah memiliki Elcan Specter-DR yang kemungkinan besar merupakan paket bantuan dari Amerika Serikat, dan sudah digunakan oleh Densus 88 pada saat melancarkan operasi perburuan teroris Santoso di Poso. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com