Militer China |
Berkat pembangunan kekuatan militer yang sangat masif selama 10 tahun terakhir di matra darat, laut, dan udara, China telah menjadi suatu kekuatan militer yang tidak hanya diperhitungkan, tetapi telah menjadi kekuatan militer terkuat di Asia yang memiliki daya gentar atau deterrence yang sangat besar.
Walaupun China memang belum pernah melakukan operasi militer yang memproyeksikan kekuatan besar ke negara lain, para pengamat percaya bahwa China akan memiliki kemampuan tersebut dalam waktu 2-3 tahun lagi.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Presiden China Xi Jingping dalam Kongres Partai menyampaikan visinya mengenai kemampuan militer China. Dalam rencana Presiden Xi, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA - People’s Liberation Army) harus melakukan modernisasi penuh pada 2035 dan menjadi militer terkuat di dunia pada tahun 2050.
“Kekuatan militer dibangun untuk bertempur. Militer kita harus menempatkan kesiapan tempur sebagai tujuan dari apa yang dikerjakannya dan fokus pada bagaimana kita akan memenangkan perang pada saat dipanggil ke garis depan, ujar Xi.” Tentara Pembebasan Rakyat juga harus mulai memikirkan pembangunan alutsista yang mengandalkan teknologi sebagai inti dari kekuatan tempur, termasuk teknologi informasi.
Para pengamat mengatakan bahwa Xi telah mendorong Tentara Pembebasan Rakyat untuk melakukan efisiensi dan perombakan struktur, serta menempatkan para pemimpin muda agar PLA tidak ketinggalan secara doktrin. Tahun ini PLA memang menjalankan restrukturisasi besar-besaran dengan merombak stuktur komando daerah militer dari tujuh menjadi lima teater komando.
Untuk pengembangan alutsista, fokus diberikan kepada AL China yang terus memperoleh kapal-kapal perang baru yang canggih, dengan teknologi sensor yang dikembangkan secara mandiri lepas dari ketergantungan atas Rusia dan Eropa, terutama Perancis. Dengan satu kapal induk yang sebentar lagi masuk ke dalam dinas operasional dan satu lagi dalam pembuatan, setidaknya China akan punya dua gugus tugas Angkatan Laut yang bisa dikirimkan untuk melindungi kepentingan China dimanapun berada.
Kemampuan rekayasa balik yang dimiliki China juga semakin meningkat dan mulai mampu menyamai teknologi Barat. Hampir setiap tahun China bisa melansir tank baru untuk dipakai sendiri atau diekspor ke negara pembeli. Kapal perusak kelas berat seperti Type 055 akan menjadi pemimpin di kelasnya untuk menjadikan AL China sebagai kekuatan blue water navy yang mampu menaklukkan samudera.
Peletakan visi baru untuk PLA ini menandakan bahwa secara militer China ingin maju dan meninggalkan strategi lama yang sebenarnya didasarkan pada taktik gerilya dan gelombang serangan manusia. Dengan China yang telah mampu memproduksi puluhan jenis alutsista canggih, sudah waktunya sang naga untuk melihat keluar dan berdiri sama tinggi dengan kekuatan negara maju lainnya secara militer. (Aryo Nugroho)