Pesawat P-8A Poseidon AS |
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menyatakan bahwa jet tempur jenis Sukhoi Rusia melakukan manuver berbahaya ketika mencegat pesawat militer Washington, P-8A Poseidon, yang sedang terbang di atas Laut Hitam.
Juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Michelle Baldanza, mengatakan bahwa jet tempur Rusia itu tiba-tiba melintas di depan pesawat AS dari arah kanan ke kiri.
Saat insiden selama 24 menit itu terjadi, jet tempur Rusia dan P-8A Poseidon hanya berjarak 50 kaki. Selama melakukan manuver itu, awak Sukhoi juga mengaktifkan mesin pembuangan atau afterburners yang kerap mengeluarkan api.
“Aksi tidak aman ini tentunya berpotensi menimbulkan bahaya serius dan cedera bagi awak pesawat yang terlibat,” ujar Baldanza.
Menurut Baldanza, P-8A Poseidon terpaksa berbalik 15 derajat dan mengalami turbulensi yang sangat keras. Awak P-8A Poseidon pun mengaktifkan transponder, radar sinyal yang digunakan untuk mengetahui posisi pesawat ketika berada di angkasa.
“Pesawat militer AS tengah beroperasi di wilayah udara internasional pada Sabtu pekan lalu dan tidak melakukan hal apa pun yang memicu manuver jet tempur Rusia tersebut,” kata Baldanza.
Insiden ini bukan yang pertama terjadi antara pesawat militer AS dan Rusia. Pada awal Juni lalu, Rusia mengerahkan jet tempur untuk mencegat pesawat pengebom AS yang dilaporkan melintas di Laut Baltik, dekat perbatasan negaranya.
AS mengatakan pesawat pengebom itu terbang di wilayah udara internasional dalam suatu operasi rutin.
Kawasan Baltik dan Laut Hitam menjadi wilayah rentan insiden pencegatan pesawat kedua negara, terutama setelah Rusia meningkatkan kehadiran militernya di wilayah tersebut pasca-pencaplokan Crimea pada 2014.
Sejak itu, militer AS dan NATO makin gencar beroperasi di wilayah tersebut untuk mengantisipasi pergerakan militer Rusia. (Riva Dessthania Suastha)
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/