AV/TM 300 Matador |
Hari Ulang Tahun Korps Artileri Medan (Armed) ke-72 yang dirayakan di Pusdik Armed Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD di Cimahi dirayakan dengan meriah seperti dikutip dari Tribunnews (4/12).
Halaman Kodiklat TNI AD dipenuhi display berbagai alutsista terbaru milik Korps Armed. Di tengah-tengah karpet merah, nampak satu mock up rudal bertuliskan Avibras Matador, dengan bendera merah putih di hidungnya. Usut punya usut, inilah rudal AV-TM (Avibras-Tactical Missile) 300 Matador, rudal jelajah taktis buatan Brasil yang dapat diluncurkan dari platform peluncur roket MLRS ASTROS yang dibeli dari Brasil.
Limabelas tahun yang lalu, petinggi militer hanya bisa bermimpi punya rudal sekelas Tomahawk. Akurat, letal, dan presisi, rudal jelajah ini menjadi impian banyak negara, namun banderol harganya yang mencapai US$ 500 ribu sebuahnya tentu menjadi cubitan keras yang membangunkan orang dari mimpi.
Perusahaan senjata Brasil, Avibras mencoba mencuri peluang dengan mendesain rudal jelajah ekonomis-AV/TM-300 yang tabirnya mulai disingkap pada Oktober 2001. Avibras mendesain AV/TM-300 berbekal inertial navigation system yang memanfaatkan GPS yang dikoreksi laser, sehingga menjamin akurasi maksimal yang bisa diraih. AV/TM-300 hanya memiliki margin ketepatan 30 meter, atau maksimal meleset 30 meter dari koordinat awal yang telah ditentukan.
Hulu ledak yang dibawa bertipe HE (High Explosive) seberat 200kg, cukup untuk meluluhlantakkan apapun yang dihantamnya. Soal peluncur, satu AV-LMU ASTROS bisa menggotong dua AV/MT-300 tanpa persiapan yang ribet. Rudal AV/TM-300 dapat digunakan untuk menghantam perkubuan lawan yang memiliki perkuatan, atau menghancurkan infrastruktur seperti jalan, landas pacu bandara, atau jembatan untuk menghambat akses lawan.
Dan yang paling menggiurkan tentu soal banderol harga: satu unit AV/MT-300 hanya dibanderol US$8.000-10.000 perbuahnya, atau tidak sampai seperlima dari Tomahawk Block IV yang sekarang sudah mencapai 1,5 juta dolar per unitnya.
Biarpun masih kalah dalam urusan jangkauan, AV/MT-300 hanya mampu menjangkau 300km, sementara Tomahawk 1.500km, tawaran Brazil yang bersedia menjual rudal ini kepada siapa saja tentunya menarik hati banyak Negara yang sedang terlibat dalam konflik atau ketegangan regional.
Avibras sendiri terakhir mengembangkan AV/TM-300 dengan mesin motor roket baru yang disertifikasi pada tahun 2016 dan seharusnya tahun ini memasuki jajaran dinas aktif. Motor roket turbojet yang terpasang pada AV/TM-300 mampu melesatkan rudal ini sampai kecepatan Mach 0,85.
Soal apakah TNI AD akan membeli AV/TM-300 dipertegas dalam sambutan Danpussenarmed Brigjend. TNI Dwi Jati Utomo, yang menyatakan bahwa di masa depan Alutsista Korps Armed akan dilengkapi dengan Radar Anti Artileri (counterbattery radar), PTTA (UAV/Unmanned Aerial Vehicle), GPS (Global Positioning System), alat pengukur jarak otomatis (LRF/Laser Range Finder) dan sistem penemu sasaran untuk mempercepat pencarian koordinat kedudukan sasaran (INS/Inertial Navigation System) sehingga dapat mewujudkan Precision attack, joint attack and The Missile's Role in Suppressing Enemy Strike Capabilities. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com