Helikopter Maritim MH-60R |
AL AS yang mengoperasikan varian SH-60 Seahawk sejak awal 1985 sejatinya justru dihadapkan pada kebingungan yang luar biasa pada burung besinya tersebut.
Bagaimana tidak, sampai awal abad ke-21 SH-60 sudah menjelma menjadi kecabangan varian tersendiri, dan telah menelurkan tujuh macam varian! Padahal di awal mula perjalanan karirnya SH-60B dengan kemampuan LAMPS III menggantikan Kaman YSH-2B Seasprite sudah diyakini mampu menjadi helikopter maritim yang mumpuni dengan segenap kemampuannya.
Nyatanya, perkembangan sistem elektronika dan beragamnya fungsi yang harus diemban tak mampu dijawab oleh SH-60B sendirian. Maka, lahirlah varian seperti SH-60F Oceanhawk untuk patroli kapal selam, HH-60H Rescue Hawk untuk operasi CSAR (Combat Search and Rescue) dan pasukan khusus, SH-60J/HH-60J/MH-60J Jayhawk untuk versi SAR yang digunakan oleh US Coast Guard.
Masing-masing varian membawa perlengkapan, persenjataan, dan sistem elektroniknya sendiri. Untuk ukuran AL AS, merawat tipe helikopter yang berbeda semacam ini mungkin tidak terlalu masalah dari segi biaya, tetapi sulit dalam hal operasionalnya. Dengan ruang yang terbatas di kapal perang, nyaris tidak mungkin untuk membawa varian yang berbeda-beda untuk sekali penugasan. Belum lagi satu skadron helikopter AL akan sulit bila harus mengoperasikan tipe helikopter yang berbeda untuk misi yang berbeda pula.
Untuk mengeliminasi kekacauan tersebut, AL AS akhirnya memutuskan untuk memfokuskan pengembangan dua varian baru dari Seahawk yang akan menyerap kemampuan spesialis dari tujuh varian Seahawk yang telah ada, dan menambahkan fungsi-fungsi lain yang belum tercakup dalam varian yang ada saat ini. Rencana ini tertuang dalam Helicopter Master Plan yang menggariskan kebutuhan helikopter AL AS sampai 2030, sebelum digantikan oleh program FVL (Future Vertical Lift) yang merupakan kerja bareng antara AD dan AL AS.
Mengingat beragamnya fungsi yang ada, AL AS juga tidak muluk-muluk, meringkas tujuh fungsi dari lima macam helikopter yang berbeda ke dalam dua platform yang masing-masing menyandang kekhasannya sendiri. Dua varian pemuncak keluarga Seahawk ini diberi kode MH-60R Strikehawk dan MH-60S Knighthawk.
Walaupun menggunakan platform legacy, AL AS merasa bahwa Seahawk masih dapat memenuhi kebutuhan misi yang harus diembannya, plus juga mengingat bahwa kapal perang AL AS dari kelas Perusak (Destroyer-DDG), Penjelajah (Cruiser-CG), dan Kapal Induk (Carrier-CV/N) seluruhnya dibangun dengan mengacu pada desain Seahawk untuk dek helikopternya.
Diluar tiga kelas kapal konvensional tersebut, MH-60R juga akan mengisi dek dan hangar LCS (Littoral Combat Ship), yang ukurannya memang boleh dibilang sudah sangat ‘ngepas’. Tidak ada ceritanya AL AS dapat menugaskan helikopter yang lebih besar dari keluarga SH-70.
MH-60R Multi Mission Helicopter awalnya dirancang sebagai paket upgrade dari SH-70B. Namun mengingat modifikasi dan perubahannya sangat ekstensif, maka diputuskan untuk membeli airframe baru ketimbang melakukan modifikasi besar yang biayanya setara dengan pembelian helikopter baru. Uniknya, purwarupa MH-60R sendiri merupakan modifikasi besar dari SH-70B, yang melaksanakan uji terbang pertama pada Juli 2001.
Tiga sampel purwarupa diserahterimakan pada AL AS pada tahun yang sama. LRIP yang merupakan mesin produksi baru dikirimkan ke AL AS pada Agustus 2005, dan produksi total yang diharapkan adalah 298 MH-60R walaupun dalam perjalanannya jumlah produksi ini dikurangi lagi sesuai dengan penyesuaian budget. Fase OPEVAL alias evaluasi operasional dapat diselesaikan pada Oktober 2005, dan produksi skala penuh dimulai pada 31 Maret 2006.
Pada bulan Maret 2008 MH-60R melaksanakan operasi perdana di laut terbuka, lepas landas dari kapal perusak kelas AEGIS USS Preble (DDG-88). Setahun kemudian, MH-60R menjalani penugasan perdananya bersama USS John C. Stennis (CVN-74) Carrier Strike Group. Pada bulan Oktober 2013, AL AS sudah membeli 203 MH-60R dan kemudian akan membeli lagi 77 varian Romeo pada tahun anggaran 2014-2016.
Sayangnya, perintah penghematan alias sequestration memaksa AL AS untuk mengurangi orderannya sebanyak 29 unit, mengingat AL AS juga membatalkan pemesanan LCS dari 52 menjadi 32 kapal. Apabila ditotal, MH-60R yang dipesan AL AS adalah 249 helikopter operasional ditambah dengan 2 helikopter yang dijadikan platform uji. Australia, seperti dikutip dari Defenseindustrydaily (7/12), akhirnya memensiunkan varian S-70B dan total mengoperasikan 24 unit MH-60R. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com