Jet Tempur Israel |
Iran merupakan salah satu negara yang terlibat perang saudara di Suriah, menyediakan bantuan pelatihan militer, senjata, dan bahkan mengirim pasukan Garda Republik untuk terjun berperang di saat-saat kritis rezim Bashar al Assad. Tidak mengherankan kalau Iran kini punya pengaruh besar di Timur Tengah, setelah sebelumnya juga berhasil menguasai Irak secara politis.
Bagi Israel, keterlibatan Iran tersebut menjadi potensi bahaya di masa mendatang, karena Iran dapat menggunakan Suriah sebagai pangkalan untuk melakukan destabilisasi atas Lebanon. Bukan rahasia lagi kalau Hezbollah ada hanya karena dukungan Iran semata. Bahkan ketika perang di Suriah sedang ganas-ganasnya, Lebanon aman dan damai karena milisi Hezbollah ditarik sebagai tenaga tempur di Lebanon.
Israel pun bersumpah akan menghancurkan setiap pangkalan yang dibuat Iran yang masuk dalam jarak radius 40 kilometer dari perbatasan Lebanon. Dan, dua hari yang lalu Israel membuktikan ancamannya. Jet-jet tempur AU Israel meluncurkan rudal udara-darat jarak jauh yang menghantam kompleks pangkalan militer Iran yang sedang dibangun di Al-Kiswa, kota yang jaraknya 50 kilometer dari perbatasan dengan Israel.
Israel diperkirakan menyasar gedung yang dijadikan sarana penyimpanan amunisi berat serta tempat dan shelter yang digunakan untuk menyimpan tank atau kendaraan tempur. Foto-foto kompleks militer yang diduga dibangun oleh Iran tersebut telah bertebaran di berbagai situs berita, yang memang mencirikan suatu bentuk bangunan militer.
Media pemerintah SANA melaporkan bahwa pada lewat tengah malam waktu setempat, jet-jet tempur Israel menembakkan senjata ke arah posisi militer di wilayah Damaskus. Sistem pertahanan Suriah dikabarkan berhasil menembak jatuh dua rudal tersebut, sementara tiga rudal lainnya berhasil mengenai sasarannya.
Sejumlah media Arab melaporkan bahwa serangan tersebut menewaskan setidaknya 12 personil militer Iran, walaupun tidak ada konfirmasi dari pemerintah Suriah maupun Iran. Media yang dimiliki pemerintah Iran secara resmi mengatakan tidak ada personel militernya di Suriah, jadi serangan tersebut menimbulkan suatu paradoks, jika Iran memprotes serangan yang menewaskan prajuritnya tersebut, sama saja dengan mengungkap secara resmi bahwa Iran memang melibatkan diri dalam perang di Suriah. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com