Rencana Pengadaan Kapal Selam TNI AL Dipangkas dari 12 Menjadi 8 Saja - Radar Militer

22 Desember 2017

Rencana Pengadaan Kapal Selam TNI AL Dipangkas dari 12 Menjadi 8 Saja

Kapal Selam TNI AL
Kapal Selam TNI AL  

Menurut perhitungan ideal dalam Rencana Strategis TNI AL, armada kapal selam bawah permukaan yang ideal adalah sebanyak 12 unit kapal selam, sesuai berita yang dikutip dari media Kompas (28/8). Jumlah 12 unit itu dianggap ideal, untuk menjaga seluruh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan untuk kebutuhan latihan.
Namun, informasi terbaru yang diperoleh Jane’s (20/12) dari sejumlah perwira TNI AL nampaknya membawa kabar kurang menggairahkan. Sumber Jane’s di TNI AL menyatakan bahwa jumlah kebutuhan 12 kapal selam itu akan dipangkas menjadi hanya 8 unit kapal selam saja pada tahun 2024.
Ini artinya, dengan mengasumsikan bahwa KRI Cakra-402 dan KRI Nanggala-401 akan dimodernisasi, refit dengan mesin dan sistem elektronik baru yang kini memang tengah dikerjakan oleh PT. PAL, dan terus dioperasikan, maka TNI AL hanya akan membeli 6 kapal selam dan bukannya 10 kapal selam baru, turun nyaris 50% dari rencana pembelian semula.
Dari jumlah tersebut, 3 kapal selam sudah diakuisisi dari Korea Selatan yaitu kapal selam kelas Chang Bogo, yakni kapal selam Type 209/1400 yang dibuat oleh Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). Satu diantaranya, KRI Nagapasa-403, sudah diserahkan dan dioperasikan oleh TNI AL pada bulan Agustus 2017.
Alasan pengurangan tersebut adalah pada keterbatasan fungsi kapal selam, yang memang mampu menghantarkan pukulan mematikan dari kedalaman, tetapi tidak bisa digunakan untuk misi patroli pengamanan Zona Ekonomi Eksklusif seperti mencegah perompakan, penangkapan ikan ilegal, dan penyelundupan.
TNI AL kelihatannya akan membeli kapal permukaan lebih banyak untuk mewujudkan visi poros maritim Presiden Joko Widodo, bahkan mungkin menghidupkan kembali rencana membeli frigat kelas berat atau kapal perusak (destroyer).
Hal ini berarti kuota pembelian kapal selam TNI AL tinggal 3 unit lagi. Pertanyaannya, TNI AL akan berpaling kemana? Apakah Type 214 Reis Class buatan galangan kapal Golcuk dari Turki yang dilengkapi sistem AIP (Air Independent Propulsion) canggih, atau kapal selam kelas Improved Kilo dari Rusia? Jangan lupa pula, Perancis juga menawarkan Scorpene. Kita ikuti berita dan perkembangan selanjutnya. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb