Rusia Luncurkan Satelit Mata-Mata |
Kemampuan peperangan elektronika Rusia meningkat dengan meluncurnya satelit mata-mata Lotos-S1. Peluncuran satelit tersebut dilakukan dengan sarana wahana roket Soyuz-2.1b dari Kosmodrom Plesetsk pada pukul 10.43 GMT, dari Situs 43. Roket tersebut meluncur ke arah Timur Laut, melintasi Kutub Utara dan Siberia memasuki orbit tinggi.
Satelit Lotos-S1 tersebut diberi nama Kosmos 2524 untuk menyamarkannya di antara satelit komunikasi, dan mengorbit di ketinggian 900 kilometer di atas bumi. Satelit ini adalah satelit ketiga dari seri Lotos yang diluncurkan sejak 2009 dan 2014. Satelit ini dibuat oleh perusahaan KB Arsenal yang berlokasi di St. Petersburg.
Dengan bobot 7 ton, Lotos-S1 adalah salah satu satelit paling berat yang ditempatkan oleh roket Soyuz-2.1b yang punya kemampuan dorong sekitar 8,5 ton, hanya berselisih sedikit sekali dari kemampuan angkut maksimal roket pendorong dengan empat tabung bahan bakar tersebut.
Lotos-S1 sendiri, dikenal sebagai project 14F145 dikenal sebagai salah satu komponen dari jaringan satelit mata-mata Liana. Peluncuran terakhir ini sempat tertunda-tunda karena ada masalah dengan satelitnya, yang awalnya direncanakan pada akhir Oktober namun baru bisa meluncur pada 3 Desember 2017.
Tugas dari sistem Liana adalah untuk mencuri dengan percakapan berbasis komunikasi satelit yang dilakukan oleh lawan-lawan Rusia. Komunikasi yang bisa disadap adalah komunikasi yang dilakukan antara stasiun bumi seperti pangkalan militer atau kapal induk dan kapal selam nuklir, sampai dengan komunikasi yang dilakukan oleh pesawat militer.
Lotos-S adalah komponen satelit yang mendeteksi komunikasi satelit dari arah darat, sementara sistem satelit lainnya, Pion-NKS, akan mengamati komunikasi satelit dari kapal-kapal militer. Kedua komponen ini menyusun sistem Liana selaku pengganti dari sistemTselina dan Legenda yang digunakan dalam Perang Dingin. Proyek Liana sendiri dimulai pada awal 1990an setelah Uni Soviet runtuh. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com