Jet Siluman F-22 Raptor |
Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) menginginkan pesawat tempur tercanggihnya saat ini, F-22 Raptor bisa beroperasi hingga 2060. Eksplorasi teknologi sensor dan Kecerdasan Buatan dilakukan dengan ambisius setelah Rusia dan China mempercepat pengembangan jet tempur siluman mereka.
Angkatan Udara Amerika Serikat mengejar modernisasi avionik, radar, sensor pentargetan, senjata, display kokpit, dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI), agar F-22 tetap mempertahankan supremasi udara di tengah pesawat tempur siluman Rusia dan China yang sedang dikembangkan.
Orientasi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) F-22 Raptor untuk perbaikan pertargetan dalam pertempuran, meningkatkan ancaman, identifikasi musuh jarak jauh. Semua itu memunculkan sensor multi fungsi yang dapat melakukan misi berbeda dalam waktu yang sama dan mengatur data masuk.
Perawatan mid-life, dijadwalkan 2024, tidak hanya memperpanjang umur layanan F-22, tapi juga untuk mempertahankan keunggulan teknologi F-22 Raptor terhadap jet tempur siluman Rusia dan China. Kedua negara itu sedang mempercepat pengembangan jet tempur generasi kelima mereka.
F-22 Raptor adalah pesawat tempur paling canggih di dunia saat ini. Rusia dan China mengembangkan jet tempur siluman untuk menyaingi F-22 Raptor. Rusia menciptakan Su-57 (PAK FA) yang telah menyelesaikan uji cobanya, sedangkan China telah mengoperasikan J-20 Chengdu bahkan mengirimnya ke Laut China Selatan.
F-22 Raptor adalah gabungan teknologi siluman, kecepatan, kelincahan, dan situational awareness, dikombinasikan dengan persenjataan udara-ke-udara dan udara-ke-darat yang mematikan. Amerika Serikat tidak ingin keunggulan F-22 Raptor dilewati oleh dua negara pesaingnya. (Mahanizar Djohan)
Sumber : TSM