Kapal Perang Jerman |
Seorang pejabat pertahanan di parlemen Jerman memperingatkan bahwa Angkatan Laut negara itu kehabisan kapal perang yang andal. Dia mengatakan, beberapa kapal frigat dan kapal tambahan sudah tidak bisa beroperasi karena sudah uzur.
”Angkatan Laut kehabisan kapal (perang) yang mampu melakukan penyebaran,” kata Kepala Komite Pertahanan Parlemen Jerman, Hans-Peter Bartels kepada surat kabar Bild am Sonntag.
Dia mengatakan masalah itu telah turun-temurun karena kapal-kapal tua dikeluarkan dari dinas militer, namun tidak ada kapal pengganti yang disediakan.
Bartels, seorang anggota Partai Sosial Demokratik (SDP) yang berpengaruh, mengatakan bahwa enam dari 15 kapal fregat sudah dihentikan dari operasinya. ”Tidak satupun kapal fregat Type-125 yang baru dapat bergabung dengan angkatan laut,” katanya.
Kapal pembantu juga mengalami nasib yang sama, di mana dua kapal Angkatan Laut Jerman, “Berlin” dan “Bonn”, dikirim untuk reparasi selama 1,5 tahun.
Menurut Bartels, situasinya sangat mengerikan karena faktor birokrasi di lembaga pertahanan. Selain itu, kontraktor militer enggan untuk memasok suku cadang yang dibutuhkan tepat waktu.
Angkatan Laut, ujar dia, harus menunggu selama lima bulan untuk menerima pompa injeksi bahan bakar atau enam bulan untuk menerima penyaluran oli yang dibutuhkan untuk kapal fregatnya.
Bartels menambahkan, kekurangan kapal perang ini pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan Jerman guna memproyeksikan kekuasaannya ke luar negeri. “Tidak akan ada misi maritim baru untuk NATO, Uni Eropa atau PBB lagi,” katanya, yang dilansir Senin (12/2/2018).
Ini bukan pertama kalinya kondisi buruk Angkatan Laut Jerman menjadi sorotan. Tahun lalu, media lokal melaporkan bahwa Angkatan Laut secara efektif bertugas tanpa seluruh armada kapal selamnya, setelah semua kapal “U” dinonaktifkan untuk perbaikan.
Angkatan Laut Jerman kehilangan kapal selam terakhirnya pada bulan Oktober ketika kapal Type-212A terbaru mengalami kerusakan serius pada kemudi setelah menabrak batu karang saat manuver dari pantai Norwegia. Sisa dari armada kapal selam ternyata sudah keluar dari layanan militer pada saat itu.
”Ini adalah bencana nyata bagi Angkatan Laut,” kata Bartels. ”Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah bahwa tidak ada kapal ‘U’ yang akan beroperasi berbulan-bulan.” (Muhaimin)
Sumber : https://www.sindonews.com/