Mengukur Janji KSAU Marsekal Yuyu Sutisna untuk Datangkan Su-35 Tahun Ini, Mungkinkah? - Radar Militer

15 Februari 2018

Mengukur Janji KSAU Marsekal Yuyu Sutisna untuk Datangkan Su-35 Tahun Ini, Mungkinkah?

Su-35
 Su-35 

Pesawat tempur Sukhoi Su-35 adalah bintang di hati para penggemar kemiliteran dan pecinta TNI di tanah air. Oleh karena itu, tidak heran bila kedatangannya terus dinanti. Kenyataannya, kontrak Rusia-Indonesia saja belum ditandatangani, jadi mungkinkah berharap bahwa Su-35 bisa datang tahun ini?
Jika merunut berita dari Infopublik (12/2) yang memberitakan bahwa “Tahun ini, Kita Akan Datangkan Pesawat Tempur Sukhoi,” sebenarnya merupakan sebuah pembiasan karena setelah admin periksa, antara judul artikel tersebut dengan isi sebenarnya berbeda jauh. KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna di dalam berita tersebut tidak pernah mengatakan Su-35 akan datang tahun ini, melainkan kontraknya yang akan ditandatangani sebentar lagi.
Dari sisi Rusia pun, mereka juga berpijak pada hal yang sama, kontrak pembelian Rusia-Indonesia belum ditandatangani. Seperti diberitakan Quwa (12/2), Mikhail Petukhov selaku Deputi Direktur FMSTC (Federal Service for Military-Technical Cooperation) dan kepala delegasi Rusia untuk Singapore Airshow mengatakan bahwa negosiasi kontrak antara Rusia dan Indonesia masih terus berlangsung.
Secara realistis, jelas butuh waktu antara kontrak efektif, pesawat tempur dibuat sesuai pesanan, sampai dengan kemudian bisa diserahkan kepada pembeli. Dengan mengambil contoh riil seperti China misalnya, yang membeli Su-35 dengan jumlah 24 buah dari Rusia dengan kontrak yang ditandatangani pada 2015.
China menerima Su-35 pertamanya baru pada Desember 2016, itupun dalam jumlah hanya empat buah saja. Artinya, minimal ada jeda satu setengah tahun sampai Su-35 diterima pembeli, kecuali memang misalnya mau mengambil Su-35 yang saat ini digunakan operasional oleh AU Rusia. Dan itu, artinya bukan pesawat baru. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb