Prajurit Kopassus Pratu Sandi Novian Gugur di Papua - Radar Militer

15 Februari 2018

Prajurit Kopassus Pratu Sandi Novian Gugur di Papua

Pratu Sandi Novian
Pratu Sandi Novian 

Gugurnya Pratu Sandi Novian dari kesatuan elit Kopassus TNI AD seperti diberitakan Detik (12/2) memang sangat mengejutkan. Bukan hanya karena yang bersangkutan adalah anggota kesatuan khusus Kopassus, namun juga karena selama ini Kopassus terkenal unggul dalam operasinya di Papua.
Pertanyaan tentu mengemuka, bagaimana seorang prajurit Kopassus bisa sampai tertembak dan gugur. Namun jika melihat pada tempat kejadian perkara di pasar di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua dimana para anggota Kopassus sedang turun untuk berbelanja barang kebutuhan sehari-hari, bisa jadi ini merupakan suatu penjebakan.
Kelompok teroris bersenjata yang melakukan penembakan nampaknya sengaja menunggu, atau sudah mencirikan kapan para prajurit TNI dari Kopassus turun untuk melakukan pengisian ulang perbekalan yang dibutuhkan. Saat itulah mereka menentukan siapa yang akan jadi sasaran utama.
Pratu Sandi Novian sendiri memang diberitakan telah memisahkan diri dari rekan-rekannya saat hendak membeli keperluan pribadi. Di saat itulah ia disergap oleh sekelompok orang yang kemudian menembaknya dengan pistol yang disembunyikan di kantung tas noken ke arah kepala anggota Grup 2/Sandi Yudha tersebut, yang jelas berakibat fatal. Pistol Pindad G2 anggota Kopassus tersebut pun hilang diambil.
Sembari mendoakan agar Almarhum diterima di sisi-Nya sesuai amal ibadahnya serta mendukung TNI dalam menumpas gangguan keamanan serta terorisme, hendaknya setiap anggota TNI pun sebaiknya tetap memelihara kewaspadaan dimanapun, karena bahaya selalu mengintai dan memanfaatkan kelengahan korbannya. Keunggulan Pasukan Khusus seperti Kopassus ada pada daya gempur dan unsur kejutan. Jika hal itu hilang dan lawan lebih banyak, bisa jadi tetap terdesak. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb