 |
| Sukhoi Su-30 |
Seperti sudah disampaikan media Aviationweek (5/2), Myanmar nampaknya akan teguh hati untuk tetap membeli jet tempur Sukhoi Su-30. Namun yang jadi pertanyaan kemudian, varian yang mana yang akan dibeli oleh Myanmar? Apakah dari generasi Su-30MK(X) seperti India dan Malaysia, Su-30MK2 layaknya Vietnam atau Indonesia, atau yang mana lagi?
Masih menurut Aviationweek, Myanmar nampaknya akan mengambil varian Su-30SME, varian ekspor dari Su-30SM yang digunakan oleh Rusia. Su-30SME sendiri memang jadi standar baru yang ditawarkan oleh Rusia ke negara-negara ASEAN. Selain Myanmar, Bangladesh sendiri pernah ditawari Su-30SME.
Su-30SME sendiri pertama kali diluncurkan pada tahun 2016, dan spesifikasi teknisnya antara lain MTOW (Maximum Take Off Weight) 34.000kg, kecepatan maksimal 1,75 kali kecepatan suara, dan jarak jangkau 1.280km di atas permukaan laut atau 3.000km pada ketinggian tinggi, serta 5.600km dengan satu kali pengisian bahan bakar.
Su-30SME ditenagai dengan dua mesin AL-31FP, dengan sistem TVC (Thrust Vector Control) alias knalpot yang bisa dibelok-belokkan untuk menambah manuverabilitas. Kedua mesinnya memiliki daya dorong 25.000kg dan mampu membopong senjata seberat 8.000kg dari 12 titik cantelan.
Salah satu faktor plus pada Su-30SME adalah penggunaan sistem avionik dalam negeri untuk menghindari embargo Barat. Su-30SME sendiri dapat dikatakan sepenuhnya menggunakan produk Rusia sampai ke level sub sistem. Sistem kendali penembakannya mampu menjejak 15 sasaran udara secara simultan dan menyerang 4 sekaligus. Dukungan sistem navigasi disediakan berkat kompatibilitas dengan sistem GLONASS dan NAVSTAR.
Perusahaan Irkut yang membuat Su-30SME menjanjikan bahwa kemampuan jet tempur ini akan terus ditingkatkan, selaras dengan perubahan atau upgrade yang dilakukan pada Su-30SM. Artinya kalau Su-30SM mendapat perangkat baru, maka Su-30SME akan memperolehnya juga. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com
