AS Ingin Kembangkan Rudal Hypersonik untuk Saingi Rusia - Radar Militer

06 Maret 2018

AS Ingin Kembangkan Rudal Hypersonik untuk Saingi Rusia

Ilustrasi 

Direktur Badan Pelaksana Riset Lanjutan Pertahanan Pentagon (DARPA), Steven Walker menyatakan, pihaknya ingin turut mengembangkan rudal hypersonik, seperti yang dilakukan Rusia. Namun menurutnya, anggaran militer Amerika Serikat (AS) tidak mencukupi untuk Pentagon melakukan hal itu.
Pernyataan Walker itu muncul saat dia melakukan jumpa pers di Washington. Dalam jumpa pers itu beberapa wartawan menanyakan apakah AS menghabiskan cukup banyak anggaran untukk mengembangkan senjata hypersonik, Walker menyatakan tidak cukup banyak.
"Sayang sekali saya akan mengatakan tidak," kata Walker dalam jumpa pers tersebut, seperti dilansir Russia Today pada Sabtu (3/3).
"Uang yang dialokasikan dalam anggaran ini sangat bagus, tapi mereka benar-benar fokus untuk menambahkan lebih banyak uji coba dan mendapatkan beberapa kemampuan ofensif kami lebih jauh ke dalam prototip operasional. Kami membutuhkan lebih banyak uang yang dialokasikan untuk infrastruktur dalam mengembangkan senjata hypersonik," sambungnya.
Sebelumnya, Juru bicara Pentagon, Dana White pihaknya tidak terkejut dan tidak gentar dengan ancaman yang disampaikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Putin menyatakan bahwa Rusia tengah mengembangkan rudal yang tidak akan bisa dicegah oleh sistem pertahan udara manapun dan mampu mencapai belahan dunia manapun.
Dia kemudian menuturkan, satu-satunya cara untuk melindungi AS dari berbagai ancaman di dunia adalah dengan mengembangkan dan memperkuat kemampuan nuklir.
"Kami perlu memastikan bahwa cadangan nuklir kita tetap menjadi pencegah nuklir yang andal. Itulah kuncinya, Kami siap membela bangsa ini tidak peduli apa," sambungnya.
Pentagon Mengaku Tak Gentar dengan 'Ancaman' Rusia
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mengaku tidak terkejut dan tidak gentar dengan ancaman yang disampaikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Kemarin, Putin menyatakan bahwa Rusia tengah mengembangkan rudal yang tidak akan bisa dicegah oleh sistem pertahan udara manapun dan mampu mencapai belahan dunia manapun. Putin juga menyebut bahwa rudal mereka bisa membawa hulu ledak nuklir.
Juru bicara Pentagon, Dana White menyatakan bahwa pihaknya sudah memantau Rusia sejak lama. Oleh karena itu, ketika "ancaman" dari Putin datang, Pentagon sama sekali tidak terkejut.
Sementara itu, mengenai sistem pertahan rudal AS, yang meruapakan kekhwatiran utama Putin, Dana menuturkan, menurut AS sistem tersebut tidak pernah ditujukan untuk Rusia, meskipun sistem pertahanan udara itu ditempatkan di Eropa.
"Sikap kami belum pernah, mereka (Rusia) tahu betul bahwa ini bukan tentang mereka, pertahanan rudal kami tidak pernah ditujukan untuk mereka. Kita perlu memastikan bahwa kami memiliki pencegah nuklir yang kredibel dan kami yakin dan siap untuk membela negara ini tidak peduli apa pun," ucap Dana, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (2/3).
Dia kemudian menuturkan, satu-satunya cara untuk melindungi AS dari berbagai ancaman di dunia adalah dengan mengembangkan dan memperkuat kemampuan nuklir.
"Kami perlu memastikan bahwa cadangan nuklir kita tetap menjadi pencegah nuklir yang andal. Itulah kuncinya, Kami siap membela bangsa ini tidak peduli apa," sambungnya. (Victor Maulana)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb