Anti-Tank Vehicle (ATV) |
Program Anti-Tank Vehicle (ATV) Angkatan Bersenjata Turki berkembang dengan peluncuran platform prototipe PARS 4x4 menjelang uji coba kualifikasi yangdiadakan oleh AB Turki.
Pabrikan domestik Turki FNSS, kontraktor utama untuk program ATV, meluncurkan prototipe pada Eurosatory 2018 tahun ini di Paris.
PARS 4x4 ATV telah memulai uji verifikasi pada bulan Mei dan diharapkan untuk memulai tes kualifikasi segera, dimana proyek tersebut dijadwalkan akan selesai pada 2021.
Turret Anti-Tank Remote Controlled Turret (ARCT) yang juga buatan FNSS akan bertindak sebagai sistem senjata utama kendaraan 4x4 itu, mampu menembakkan dua rudal anti-tank dan didukung oleh senapan mesin 7,62mm.
Sistem turret ini mampu menembakkan rudal Kornet dan rudal buatan Turki Mizrak dan baru-baru ini melakukan uji tembak kualifikasi jarak jauh dari varian ATV roda rantai. ARCT juga dapat dikonfigurasi untuk integrasi dengan rudal anti-tank lainnya.
Dilengkapi dengan sistem penggerak turret gun digital, fungsi seperti pengisian amunisi, menembak, pengeluaran selongsong dapat dilakukan secara otomatis dari dalam kendaraan.
Sementara kendaraan telah dirancang untuk memenuhi spesifikasi Turki, Nail Kurt, CEO FNSS, yakin bahwa platform ini memiliki potensi ekspor yang signifikan.
"Kendaraan itu, saya pikir, memiliki banyak potensi untuk ekspor," katanya saat konferensi pers di acara tersebut.
"Ada banyak minat dari Timur Tengah ... dengan minat serius dari setidaknya dua calon pelanggan di wilayah itu."
Program ATV Turki merupakan program pengadaan 260 kendaraan yang mencakup model KAPLAN-ATV beroda rantai dan 76 platform beroda ban PARS ATV 4x4. Pengiriman pertama dijadwalkan akan dimulai pada 2019, dan semua
pengiriman akan selesai pada 2021.
pengiriman akan selesai pada 2021.
Prototipe ATV roda rantai akan diresmikan secara resmi di IDEF 2019.
Untuk Angkatan Darat Turki, kendaraan itu telah dikonfigurasikan sebagai misi membawa senjata, namun menurut Kurt kendaran 4x4 itu juga akan cocok untuk berbagai peran termasuk misi pengintaian.
Dengan menempatkan cooling grate dan knalpot di tubuh bagian atas, 4x4 menawarkan kemampuan amfibi dan kecepatan maksimum 110 km/jam. Performa kendaraan semakin ditingkatkan dengan axle dan sistem kemudi yang dirancang untuk menghasilkan kelincahan dan kinerja yang lebih baik di atas medan yang berat.
Penempatan baterai dibelakan kendaraan juga mengurangi jejak termal kendaraan dan menyediakan bidang pandang yang luas bagi pengemudi, ditambah dengan sistem kamera terintegrasi untuk kewaspadaan situasional ke depan dan belakang kendaraan. (Angga Saja - TSM)
Sumber : shephardmedia.com