![]() |
Skuadron Helikopter Apache |
Dalam memenuhi Minimum Essensial Force (MEF) Renstra II (2015-2019), Indonesia mendatangkan delapan unit helikopter AH-64E Apache Guardian dari Boeing Amerika Serikat.
Kedatangan helikopter canggih tersebut menambah kekuatan militer Indonesia khususnya TNI AD yang memiliki daya gentar di kawasan.
Komandan Skuadron-11/Serbu Letkol Cpn Cahyo Permono menyatakan kedatangan Apache ini merupakan suatu lompatan teknologi yang besar bagi perkembangan alutsista Indonesia.
"Kalau kami berfikir bisa lebih dari delapan menjadikan daya tempur kita lebih signifikan," kata Cahyo saat ditemui di Skuadron-11/Serbu, Semarang, Jumat (20/7).
Skuadron-11/Serbu merupakan tempat di mana 8 unit Apache ditempatkan bersama heli serang jenis lainnya.
Menurut Cahyo, jumlah Apache bergantung pada eskalasi ancaman yang terus meningkat di era saat ini. Sehingga unit Apache yang berteknologi canggih itu perlu ditambah.
"Itu tergantung dari segala ancaman dan persepsi kita kepada ancaman dan bagaimana kita membangun kekuatan. Kami berfikir 1 skuadron, 1 skuadron berisi 16 unit," terangnya.
Kendati demikian, dia mengembalikan lagi pada kemampuan negara dalam mengalokasikan anggaran berdasarkan prioritas.
"Berdasarkan pemikiran saya, masih memerlukan lebih tapi kita kembali lagi kepada negara," pungkasnya. (Nes)
Helikopter Apache, Kalau di Ibaratkan Mobil Seperti Ferrari
Delapan unit helikopter Apache AH 64E milik Skadron 11/Serbu, Pangkalan Udara Utama Ahmad Yani (Lanumad Yani), Penerbang TNI Angkatan Darat (Penerbad), dilengkapi sejumlah teknologi paling mutakhir.
Komandan Skadron 11/Serbu Penerbad Letkol Cpn Cahyo Permono menerangkan, produk Apache AH 64E dengan generasi sebelum yakni AH 64D seperti yang dimiliki Singapura ada beberapa perbedaan.
"Jadi kalau tipe Delta atau AH 64D power enginenya ada keterbatasan. Berbeda dengan AH 64E, sehingga pilot tidak merasakan kesulitan dalam menjalankan operasi. Jadi lebih mudah dibandingkan tipe sebelumnya," katanya, Jumat 20 Juli 2018.
Cahyo menjelaskan, sebagai helikopter serbu atau tempur (gunship) helikopter Apache AH 64E dilengkapi sejumlah persenjataan. Ada tiga senjata pada helikopter Apache AH 64E, pertama automaticgun Canon 30 mm yang mampu menembus baja setebal 2-5 centimeter, kedua roket berjarak tembak 7 km, ketiga rudal udara ke darat.
"Helikopter ini (Apache AH 64E), merupakan helikopter canggih, karena dilengkapi sensor dan semua bagian dikerjakan oleh komputer. Ini merupakan helikopter digital pertama yang kita miliki," jelasnya.
Semua proses sistemnya, termasuk pengoperasian senjata sudah menggunakan electro optic system atau perpaduan optik dan elektronik. “Keunggulan helikopter ini mampu beroperasi pada malam hari,” katanya.
Seorang pilot helikopter Apache Skadron 11 /Serbu Lettu Alexius seusai usai latihan menuturkan, banyak perbedaan antara helikopter analog dengan digital. "Kalau Helikopter Apache ini semuanya serba komputer atau digital. Kalau di ibaratkan pada kendaraan mobil itu, Apache ini seperti mobil Ferrari," sebutnya.
Dia memaparkan serunya mengawaki Apache AH 64E karena semua serba digital. Bahkan dalam mengendalikan helikopter hingga menembak sasaran saja, cukup melihat dari kaca helm yang dikenakannya.
"Karena helm ini semua terhubung dan pengoperasiannya seperti komputer. Mata kita sebelah terfokus pada uv yang ada di helm dan sebelah lagi melihat biasa," jelasnya. (Haryudi)