F-15SA |
Alsalam Aerospace Industries, perusahaan perawatan pesawat dan produksi komponen di Arab Saudi, menerima kontrak senilai 59,7 juta dolar AS untuk pengerjaan peningkatan kemampuan (upgrade) enam unit F-15S milik Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi (RSAF) menjadi varian terbaru F-15SA.
Pengumuman ini disampaikan oleh Departemen Pertahanan AS pada 24 Juli 2018 sebagaimana dikutip UPI.
F-15S merupakan varian jet tempur kursi ganda segala cuaca F-15E Strike Eagle kelompok pertama untuk Arab Saudi. Di AU AS (USAF), F-15E mulai digunakan sejak 1989 sebagai pesawat multiperan yang memiliki manuverabilitas tinggi serta berkecepatan terbang maksimum 2,5 Mach.
F-15E terus dikembangkan oleh Boeing (setelah mengakuisisi McDonnell Douglas tahun 1997) hingga melahirkan varian-varian terbaru seperti yang kemudian dibeli Arab Saudi dengan kode F-15SA. Jenis ini merupakan peningkatan dari F-15E (F-15S) dengan berbagai perangkat lebih canggih serta penambahan dua gantungan muatan di sayap (pylon) menjadi 11 unit. Kapasitas muatan eksternal pun meningkat menjadi 13 ton.
Radar baru Raytheon APG-63(V3) AESA menjadi kekuatan baru varian F-15SA di samping perangkat elektronik digital buatan BAE Systems (DEWS). Pesawat ini juga dilengkapi Joint Helmet Mounted Cueing Systems (JHMCS) untuk pilot, Link-16 Multifuctional Information Distribution Systems, dan Infrared Seach and Track (IRST).
Sementara untuk tenaga penggerak, F-15SA mengandalkan dua mesin General Electric F110-GE-129 dengan kekuatan dorong 129 kN setiap mesinnya.
Boeing meluncurkan varian F-15SA pertama kali pada April 2013. Sebanyak 84 unit pesawat ini dipesan oleh Arab Saudi berikut kelengkapan untuk meng-upgrade 70 F-15S ke F-15SA. Empat unit F-15SA pada Januari 2017 telah diterima RSAF. Terdiri dari dua pesawat baru dan dua pesawat lainnya hasil peningkatan kemampuan.
Untuk paket yang akan dikerjakan Alsalam dalam proses ugrade F-15S menjadi F-15SA, di antaranya mencakup manajemen program, konversi pesawat, dan dukungan pemeliharaan. Pengerjaan akan dilaksanakan di Riyadh, Arab Saudi dan dicanangkan selesai pada 3 Agustus 2020.
Keterlibatan Alsalam dalam proyek F-15SA maupun Strike Eagle sebenarnya bukan yang pertama kali. Sebelumnya perusahaan yang didirikan tahun 1987 ini telah menjadi subkontraktor Boeing untuk pengadaan suku cadang dan pembuatan beberapa komponen Strike Eagle seperti sayap, badan bagian depan, pylon, dan adaptor. (Roni Sontani)
Sumber : http://angkasareview.com