![]() |
Pesawat OV-10 |
Angkatan Udara Filipina akan menerima empat pesawat OV-10 sebagai hibah dari Amerika Serikat, kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana pada hari Senin (06/08).
Panglima Angkatan Udara Filipina Letnan Jenderal Galileo Gerard Kintanar mengatakan dalam sebuah pesan teks kepada Lorenzana, "Kami akan menanggung biaya untuk PCHT (Packaging, Crating, Handling, and Transportation) atau cargo handling, seperti yang dibahas dalam Foreign Modernization Report (FMR) dua minggu lalu."
Lorenzana menjawab empat pesawat OV-10 akan ditransfer ke AU Filipina pada tahun ini atau tahun depan. AU Filipina masih memiliki sejumlah OV-10 tersisa yang sebelumnya digunakan selama kampanye udara tahun lalu untuk membantu membebaskan Kota Marawi dari tangan teroris.
Menurut artikel yang disiarkan di situs web Defense News, narasumber di Filipina mengatakan, pemerintah Filipina ditawari pesawat tempur ringan bermesin turboprop ganda OV-10 Bronco Amerika setelah meminta pengiriman suku cadang untuk untuk pesawat ini yang disimpan oleh pemerintah AS.
Pesawat yang telah dipensiunkan dari kedinasan militer AS itu diberikan secara cuma-cuma ke Filipina sebagai bagian dari paket bantuan kepada militer negara itu.
Pihak Filipina kemudian memeriksa pesawat dan memutuskan bahwa pesawat itu layak untuk digunakan.
Namun, biaya pengiriman dari Amerika Serikat akan ditanggung oleh Filipina, dimana diperkirakan akan dilakukan akhir tahun ini dan pesawat-pesawat itu siap masuk kedinasan pada awal 2019.
Artikel tersebut juga menyatakan bahwa Filipina adalah operator terakhir pesawat OV-10 Bronco, dimana saat ini mengoperasikan antara delapan dan 10 pesawat. Negara ini sebelumnya telah mengupgrade OV-10-nya untuk mampu menggunakan bom berpemandu laser yang diarahkan oleh pasukan di darat. (Angga Saja - TSM)
Sumber : defenseworld.net
OV 10 Bronco pesawat favourite saya, hhmm sayangnya TNI AU sdh pensiunkan pesawat ini
BalasHapus