![]() |
Ilustrasi |
Pesawat-pesawat tempur AU AS seperti F-22 Raptor , F-117 Nighthawk dan B-2 Spirit digolongkan sebagai pesawat berteknologi siluman karena sulit ditangkap radar.
Yang membuat pesawat-pesawat siluman bisa "menghilang" seperti kita ketahui bersama bukan karena tidak bisa dilihat oleh mata manusia tapi tidak bisa dideteksi oleh radar secara sempurna.
Kunci pesawat siluman tidak bisa ditangkap radar sebenarnya disebabkan oleh bodi pesawat yang seluruhnya dilapisi bahan komposit dan bersifat anti-radar.
Dengan teknologi seluruh bodi yang dilapisi bahan komposit khusus dan bisa menyerap pantulan gelombang radar lawan itu, maka membuat radar lawan jadi ‘buta’.
Pasalnya alat penjejak sasaran yang seharusnya memantulkan wujud obyek ke radar hingga 100 %, namun hanya mampu memantulkan obyek di bawah 25% saja.
Di layar radar, obyek yang berhasil dideteksi kurang dari 25%, wujud atau identitasnnya sangat sulit dikenali sehingga operator radar juga tidak bisa menjelaskan apakah obyek itu pesawat tempur atau bukan.
Dalam kondisi seperti itu maka akan sangat berisiko bila obyek yang tidak jelas sasarannya ditembak jatuh.
Pasalnya bisa saja merupakan pesawat komersil atau malah pesawat teman sendiri.
Kasus tertembak jatuhnya pesawat berteknologi siluman pernah menimpa pesawat siluman F-117 Nighthawk milik AU AS saat terbang di langit Serbia pada 27 Maret 1999.
Pesawat F-117 Nighthawk yang ditembak jatuh oleh rudal tua S-125 Neva milik militer Serbia buatan Rusia itu saat sedang melaksanakan misi pemantauan tempur untuk mendukung operasi militer NATO di Balkan.
Dengan pertimbangan bahwa pesawat-pesawat siluman AS masih bisa dideteksi radar meski sudah di bawah 25%, NATO yang sudah mendapat pejalaran berharga terkaitnya rontoknya F-117 Nighthawk, kini berniat membuat pesawat siluman sendiri.
Pesawat siluman produk NATO yang dinamai Innovative Control Effector (ICE) itu dirancang agar sama sekali tidak bisa tertangkap radar (sampai 0%) sehingga bisa "menghilang" sungguhan dari radar.
Kerja sama pembuatan pesawat ICE melibatkan lembaga Science and Technology Organization NATO dan Office of Scientific Research USAF.
Namun demikian meski ICE bisa "menghilang" karena sama sekali tidak bisa ditangkap radar secanggih apapun, tentunya masih bisa dilihat dengan mata telanjang.
Alasannya sederhana, ICE tetap merupakan pesawat tempur canggih yang memiliki wujud, bukannya tidak memiliki wujud seperti siluman. (AW)
Sumber : http://intisari.grid.id