Littoral Mission Ship (LMS) |
Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) dijadwalkan menerima kapal pertama misi pesisir/Littoral Mission Ship (LMS) yang kini dalam konstruksi pada 31 Desember tahun depan sebelum menerima kapal kedua pada 31 Maret 2020.
Menurut pernyataan Markas Tentera Laut, fase desain LMS telah selesai dan kini memasuki tahap konstruksi kapal keseluruhan yang mengambil waktu sekitar 18 bulan termasuk proses instalasi peralatan dan sistem kapal serta kegiatan tes di pelabuhan dan di laut.
"Ini adalah waktu tersingkat yang pernah dilakukan dalam sejarah kapal perang angkatan laut. Sejumlah 21 pegawai, insinyur dan anggota dari TLDM serta Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd (BNSSB) kini berada di China selama konstruksi untuk mengawasi serta mengelola proyek konstruksi, sekaligus menjaga kepentingan pemerintah sejajar dengan kebutuhan kontrak, "menurut pernyataan itu.
Upacara First Steel Cutting (FSC), simbolis dimulainya fase konstruksi kapal sejurus selesai desain, bagi LMS TLDM yang pertama dilaksanakan di Wuchang Shipbuilding Industrial Group (WSIG), Shuangliu, China.
Panglima TLDM Laksamana Tan Sri Ahmad Kamarulzaman Ahmad Badaruddin yang turut disaksikan Direktur BNSSB Tan Sri Ahmad Ramli Mohd Nor, pihak China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC) dan China Shipbuilding & Offshore International Co Ltd (CSOC).
Konstruksi LMS adalah satu dari lima kelas atau jenis kapal yang disetujui pemerintah di bawah program transformasi armada TLDM '15 to 5 'dan bakal menjadi katalis untuk industri perkapalan di dalam negeri.
Melalui kontrak pengadaan yang disegel di antara Pemerintah Malaysia dengan perusahaan konstruksi kapal lokal yaitu BNSSB pada 23 Maret tahun lalu, TLDM bakal menerima empat LMS dengan nilai kontrak RM1.17 miliar termasuk biaya pelatihan komprehensif bagi calon awak kapal.
BNSSB dengan kerjasama China Shipbuilding Offshore and International Corporation LTD sedang melaksanakan pembangunan dua LMS di Wuchang Shipyard, China dan diikuti dua buah lagi di Malaysia sebagai bagian dari rencana transfer teknologi serta berkontribusi pada peningkatan kemampuan pembangunan kapal perang lokal.
Menurut pernyataan itu, pembangunan kapal LMS ketiga dan keempat di negara ini akan dilaksanakan serentak pada pertengahan tahun depan menggunakan tenaga kerja lokal sepenuhnya dan dipantau oleh beberapa insinyur dari perusahaan China.
Kerjasama dengan negara China selaku pemimpin dalam bidang itu mampu meningkatkan kemampuan negara untuk menjadi produsen kapal perang yang kompetitif di wilayah ini, selain meningkatkan peluang pekerjaan serta ekonomi negara melalui keterlibatan perusahaan lokal dan internasional.
Akuisisi ini akan memperkuat kerjasama militer dan diplomasi pertahanan antara Malaysia dan China dan membuka peluang pengembangan industri maritim lainnya. (Herru Sustiana - TSM)
Sumber : https://www.mynewshub.tv