![]() |
Denel RG-41 |
Tak patah arang, perusahaan pertahanan Denel Vehicle Systems asal Afrika Selatan kembali menampilkan dan menawarkan ranpur RG-41 dalam pameran pertahanan AAD 2018 di Pangkalan Udara Waterkloof, Afrika Selatan pada 19-23 September 2018. Ranpur delapan roda ini mulai dikembangkan sejak 2008 dan menjalani debut di hadapan publik dalam pameran senjata internasional Eurosatory 2010 di Paris, Perancis.
Denel menamai produknya sebagai ‘New Generation Combat Vehicle’, yakni kendaraan tempur yang cocok untuk menghadapi perang modern di berbagai medan. Mulai dari gurun, gunung, hingga perkotaan.
Kendaraan ini dapat dikembangkan ke beragam versi dan mampu mengakomodasi beragam senjata sesuai tuntutan misi serta keinginan pelanggan. Namun sayang, sejak ditawarkan delapan tahun silam RG-41 belum mendaptkan pelanggan.
RG41 sendiri merupakan ranpur jenis baru berupa perkawinan silang antara panser roda ban dengan kendaraan jenis MRAP (Mine-Resistant Ambush Protected). Kelebihan utama yang ditawarkan selain desain modularnya, adalah kemampuan menghadapi ranjau yang didesain berdasarkan pengalaman Denel dalam merancang keluarga MRAP seri ‘RG’ (RG-31 s/d RG-35) yang telah terbukti ketanggunganya di medan perang.
Tak hanya menawarkan kemampuan di atas rata-rata lawannya, Denel berusaha menawarkan RG-41 dengan harga terjangkau. Untuk itu RG-41 memaksimalkan pemakaian komponen COTS (commercial off the shelf) yang tersedia di pasar bebas. Komponen otomotif untuk kendaraan komersial ini tidak tunduk pada ITAR (International Traffic in Arms Regulations) yang dikeluarkan Amerika Serikat.
RG41 versi AFV (Armored Fighting Vehicle) yang ditampilkan di AAD 2018 dapat menampung sebelas orang. Pengemudi duduk terpisah di bagian depan di samping rumah mesin. Sementara komandan dan operator senjata duduk dalam kubah senjata di kompartemen tengah. Lalu delapan prajurit bersenjata duduk di bangku belakang. Jumlah prajurit ini akan bertambah bila kubah senjata berawak digantikan dengan stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS).
Ranpur berbobot antara 19-24 ton dan muatan bawaan hingga 11.000 kg (berat tergantung paket misi) ini digerakkan oleh mesin diesel Deutz 2015TCD V6 berdaya 520 hp yang disandingkan dengan transmisi otomatis 5 percepatan ZF 5HP 902. Kendaraan ini mampu melaju hingga kecepatan maksimum 100 km/jam dengan jangkauan operasi dipermukaan datar sejauh 700 km dan dijalan off road penuh hingga 400 km.
Soal dimensi, RG41 cukup bongsor dengan panjang total 7,78 m, lebar 2,80 m, dan tinggi 2,58 m. Ground clearance-nya mencapai 44 cm yang disokong dengan penggunaan ban besar Michelin XZL 16.00R20. Rodanya berjenis run flat yang masih bisa tetap berjalan mesti tertembus peluru dengan kecepatan maksimum 50 km/jam hingga jarak 100 km. Rodanya juga dilengkapi sistem pengaturan inflasi pusat untuk mengatur tekanan angin sesuai kondisi permukaan jalan.
Soal persenjataan, RG-41 tampil menggunakan Modular Combat Turret SV yang diproduksi oleh Denel Land Systems. Yaitu, berupa kubah senjata berawak dua orang bersenjatakan kanon dengan umpan ganda kaliber 30 mm guna menghajar lawan berat. Tersedia pula senjata koaksial kaliber 7,62 mm untuk menyikat sasaran lunak.
Namun demikian, Denel tetap memberi kebebasan terhadap calon konsumen untuk pemakaian sistem kubah senjata. Apakah ingin menggunakan versi berawak atau RCWS. Begitu pula soal persenjataan bisa senapan mesin kaliber 7,62 atau 12,7 mm ataupun kanon kaliber 20-30 mm.
Untuk diketahui, dalam pameran Eurosatory 2010 silam, RG-41 dipasangkan dengan stasiun senjata kendali jarak jauh TRT-25 buatan Alliant Techsystems yang mengusung kanon M242 Bushmaster kaliber 25 mm.
Selain varian dasar berupa AVF, Denel juga menawarkan varian lain dari RG-41 sebagai kendaraan komando, ambulans, kendaraan pemulihan (recovery), pengusung rudal antitank dan versi lainnya. Dengan segudang kelebihan yang ditawarkan, Denel tentunya berharap RG-41 segera mendapatkan pelanggan dan bisa mengikuti jejak kesuksesan ranpur MRAP seri ‘RG’ lainnya. (Rangga Baswara Sawiyya)
Sumber : angkasareview.com