S-400 |
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, membalas gertakan Amerika Serikat. Erdogan mengatakan pihaknya tak membutuhkan izin dari siapapun untuk membeli sistem rudal S-400.
“Kami telah mengunci kesepakatan dengan Rusia soal S-400. Seseorang merasa diserang dengan hal ini, tetapi kami tidak butuh izin dari siapapun untuk membelinya,” kata Erdogan seperti dikutip dari RT.com, Senin, 3 September 2018.
Sebelumnya pada Selasa, 26 Agustus 2018, Amerika Serikat memperingatkan Ankara karena membeli sistem pertahanan udara dari Rusia, S-400. Menteri Pertahanan Amerika Serikat, James Mattis, mengatakan sebagai sebuah negara berdaulat dan anggota NATO, pihaknya sangat menentang Turki melakukan pembelian S-400.
Mattis mengatakan Turki sebagai sebuah negara yang berdaulat memiliki pilihan. Namun dengan membeli sistem pertahanan udara dari Rusia, maka hal ini tidak bisa diintegrasikan dengan NATO.
“Ini menjadi kekhawatiran kami dan kami tidak merekomendasikan hal ini,” kata Mattis.
Menjawab hal ini, Erdogan mengatakan Turki membentuk kebijakan pertahanannya sendiri tanpa berpatokan pada Amerika Serikat. Turki membeli sejumlah senjata untuk menuju status geopolitik yang baru yang mampu mengendalikan wilayah udaranya sendiri dan jika diperlukan menggunakan senjata-senjata itu untuk menyerang musuh.
Hubungan Amerika Serikat dan Turki suram semenjak Washington mengumumkan menjatuhkan sanksi ekonomi kepada negara itu. Turki-Amerika Serikat memiliki pandangan yang berseberangan terkait penahanan seorang pastur berkewarganegaraan Amerika Serikat, Andrew Brunson, yang sekarang ditahan di Turki.
Sumber : https://www.tempo.co/