2S25M Sprut-SDM1 |
Kilas balik pertengahan tahun 2016, saat itu diwartakan Korps Marinir akan mengakuisisi alutsista jenis self propelled (swagerak) mortar system 2S31 Vena. Yakni sistem senjata berwujud tank dengan laras mortir 2A51 gun kaliber 120 mm. Namun, seiring berjalan waktu, belum terdengar kelanjutan rencana pengadaan tersebut. Dan baru-baru ini, malah tersiar kabar bahwa Indonesia tertarik untuk mengakuisisi ranpur lapis baja Sprut-SDM1.
Kabar yang belum mendapat konfirmasi dari internal TNI tersebut bersumber dari pernyataan Peter Tyukov, direktur eksekutif Kurganmashzavod yang dikutip dari lama kantor berita TASS (24/8/2018). “Kendaraan lapis baja kami ternyata sangat sukses, Rosoboronexport akan menyelesaikan kontrak dengan orang Indonesia dalam waktu dekat,” ujar Tyukov yang juga menyebut beberapa negara di Asia Tenggara menyatakan tertarik dengan Sprut-SDM1. Ranpur ini sebelumnya memang ikut dipamerkan dalam ajang Army 2018 di Rusia.
Tentu yang menjadi pertanyaan adalah seperti apakah sosok Sprut-SDM1? Setelah ditelaah, ternyata Sprut-SDM1 memiliki persaudaraan yang kental dengan 2S31 Vena. Resminya Sprut-SDM1 punya label produk 2S25M. Basis ranpur dan mesinnya pun serupa, yaitu mencomot dari platform BMP-3. Alhasil bila memang akhirnya ranpur ini jadi diakuisisi, maka akan memudahkan dalam perawatan dan suku cadang, mengingat Batalyon Tank Kavaleri Korps Marinir adalah pengguna BMP-3F.
Lebih dekat dengan Spur-SDM1, dalam terminologi militer Rusia, ranpur ini masuk segmen amphibious light tank, bahkan Rusia menugaskan Sprut-SDM1 sebagai airborne light tank, alias kendaraan tempur untuk mendukung operasi pasukan linud. Bagi AD Rusia, Sprut-SDM1 merupakan pengembangan dari generasi sebelumnya, Sprut-SD. Beberapa elemen pengendali di ranpur ini mengadopsi yang ada di MBT (Main Battle Tank) T-90MS.
Sprut-SDM1 pertama kali dirilis keberadaannya pada tahun 2016. Enam unit pesanan pertama untuk AD Rusia telah dikirimkan pada tahun 2017. Dari sisi histori, pasca Rusia memensiunkan tank amfibi PT-76 pada tahun 2015, praktis saat ini belum ada yang definif menggantikan peran tank ringan amfibi di level PT-76. Beberapa pihak menyebut Sprut-SDM1 dengan kemampuan amfibi, plus dibekali meriam 125 mm, adalah pilihan yang ideal sebagai penerus PT-76. Jenis meriamnya adalah smoothbore, alias laras halus dan tekanan penembakan rendah (low pressure), ideal guna menempati posisi sebagai senjata dukungan jarak dekat bagi pergerakan infanteri.
Seperti halnya BMP-3F, bobot Sprut-SDM1 ada dikisaran 18 ton. Selain meriam 125 mm, senjata pada laras ada SMB (Senapan Mesin Berat) 12,7 mm dan senapan mesin coaxial kaliber 7,62 mm. Beberapa literasi menyebut perlindungan ranpur ini terbilang pas-pasan, dimana lapisan bajanya hanya sanggup menahan terjangan proyektil kaliber 7,62 mm dan pecahan peluru artileri. Meski begitu, Sprut-SDM1 dapat ditambahkan proteksi add-on armor shield. Untuk perlindungan pada awaknya, Sprut-SDM1 sudah dilengkapi sistem pemadam kebakaran otomatis dan ruang kabin dibekali NBC protection.
Senjata pamungkasnya, adalah meriam 2A75M kaliber 125 mm dengan bekal 40 munisi dalam kubah. Segala jenis munisi standar di kaliber 125 mm dapat dilepaskan dari Sprut-SDM1. Jarak tembak efektifnya ada di rentang 2 sampai 5 km. Sistem pengisian munisi mencomot teknologi
Automatic ammunition loading system. Dengan begitu, awak ranpur ini cukup dilakoni oleh tiga orang saja, tanpa kehadiran loader. Laras meriam 2A75M dapat digunakan untuk meluncurkan rudal anti tank berpemandu laser 9M119M1 (Invar-M), yang punya jangkauan 5 km dan mampu menggasak helikopoter yang terbang rendah.
Tentang kapabilitas amfibi, Sprut-SDM1 disokong dua waterjet, menjadikan ranpur ini sanggup melaju di air dengan kecepatan 7 km per jam. Ranpur ini dapat melaju dalam gelombang Sea State 3, seperti halnya BMP-3F, Sprut-SDM1 sanggup melakukan penembakkan saat melaju di air. Sementara sebagai bagian dari elemen pasukan linud Rusia, dua unit Sprut-SDM1 dapat dibawa oleh pesawat angkut sekelas Ilyushin Il-76. (Bayu Pamungkas)
Spesifikasi Sprut-SDM1:
- Weight: 18 ton
- Length (gun forward): 7,08 meter
- Hull length: 5,8 meter
- Width: 3,15 meter
- Height: 3,05 meter
- Engine: UTD-29 diesel
- Engine power: 500 hp
- Maximum road speed: 70 km/h
- Amphibious speed on water: 7 km/h
- Range: 500 km
Sumber : https://www.indomiliter.com/