KRI Bima Suci |
Setelah menempuh 4 hari pelayaran dalam lomba layar tiang tinggi Sail Regatta dari Yeosu menuju Vladivostok, KRI Bima Suci memasuki perairan Rusia bagian selatan.
Dalam lomba balap kapal layar tiang tinggi (tall ship) bertajuk SCF Far East Tall Ships Regatta (FETSR) 2018 ini, KRI Bima Suci meraih posisi kedua. Posisi pertama direbut kapal dari Rusia, Nadezhda.
Wartawan Kompas TV, Herwanto, yang turut serta dalam perjalanan KRI Bima Suci ini melaporkan, Lomba dilepas dari Yeosu, Korea Selatan, empat hari lalu. Peserta lomba selain KRI Bima Suci dari Indonesia juga ada kapal layar tiang tinggi lainnya dari Rusia, Korea Selatan, dan Jepang.
Atase Laut, Kol Laut (T) Liber Sihombing, menyambut KRI Bima Suci yang merapat di dermaga pier 30 berth 2, Vladivostok, Minggu (9/9/2018) pukul 11.00 waktu setempat, hari ini.
Parade roll dan genderang suling para taruna AAL menjadi ritual penghormatan dari Kartika Jala Krida KRI Bima Suci ketika memasuki pelabuhan di Vladivostok.
KRI Bima Suci merupakan kapal layar latih pengganti kapal legendaris KRI Dewa Ruci yang sudah beroperasi sejak 1953. Melalui peresmian tersebut KRI Bima Suci masuk ke dalam jajaran TNI AL sebagai Kapal Layar Latih Akademi Angkatan Laut (AAL).
Kapal ini merupakan kapal layar buatan perusahaan kapal ternama Spanyol yang berlokasi di kota Vigo, TSM news Freire Shipyard. Rancangan teknis kapal layar tiang tinggi ini memiliki ukuran panjang totalnya 111,20 meter, lebar 13,65 meter, kedalaman draft 5,95 meter, dan tinggi maksimal tiang layar 49 meter dari permukaan dek atas.
Kapal kelas Bark (Barque) tiga tiang itu memiliki 26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.352 meter persegi. Ketinggian dek utamanya 9,20 meter dari permukaan laut.
Keistimewaan KRI Bima Suci terletak pada instrumen navigasi pelayarannya yang lebih canggih, instrumen pemurnian air laut menjadi air tawar, hingga alat komunikasi dan data digitalnya. (Herwanto)
Sumber : https://internasional.kompas.com