Aermacchi M-346FA |
Bagi pabrikan jet tempur, pengadaan alutsista di Indonesia mungkin kini terasa sedang lesu, tapi sebaliknya ada harapan yang sedikit lebih baik di Malaysia. Setidaknya ini tergambar dari program pengadaan Light Combat Aircraft (LCA) atau Fighter Lead-in Trainer (FLIT) yang tengah digadang Kementerian Pertahanan Malaysia untuk memenuhi jet tempur terbaru lapis kedua. Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) mencangakan 12 unit LCA untuk tahap awal, dan 24 unit tambahan di tahun berikutnya.
Pengadaan LCA digadang Pemerintah Malaysia sebagai pengganti Hawk 200 yang usianya sudah menua. Umpan Pemerintah Malaysia pun langsung direspon oleh setidaknya tiga manufaktur, yaitu Korea Aerospace Industries (KAI) yang menawarkan FA-50 Light Fighter, Leonardo yang menawarkan Alenia Aermacchi M-346FA (Fighter Attack), dan Hindustan Aeronautics Limited (HAL) yang menawarkan jet tempur bersayap delta, Tejas.
FA-50 lumayan banyak terpublikasi, lantaran merupakan varian dari jet latih tempur T-50i Golden Eagle yang digumakan Skadron Udara 15. Bahkan debut FA-50 tambah moncer setelah 12 unit FA-50 sukses dipasarkan ke Filpina. Sementara untuk Tejas, walau belum punya pasar di Asia Tenggara, penulis pernah mengupasnya saat liputan langsung di Aero India 2017 yang berlangsung di Bangalore.
Leonardo M-346FA namanya agak terbilang ‘asing,’ namun sejatinya jet berkursi ganda ini merupakan evolusi dari pesawat latih tandem legendaris Alenia Aermacchi M-346 Master, yang saat ini digunakan 12 unit sebagai jet latih oleh AU Singapura (RSAF).
Karena dibangun dari platform jet latih eksisting, maka desain dan penampilan jet tempur M-346FA sudah bisa ditebak, tak jauh beda dari varian sebelumnya. Ciri khas dari jet tempur ringan ini mengusung twin engine Honeywell F124-GA-200. Dari mesin tersebut, jet tempur yang dijuluki “The Multirole Combat Master” ini sanggup melesat dengan kecepatan maksimum 1.075 km per jam.
Untuk urusan persenjataan, ada tujuh eksternal hard point yang dapat memabwa aneka rudal dan bom untuk misi tempur udara ke udara dan udara ke permukaan. Tidak ada kanon internal pada jet tempur ini. Paket integrasi yang ditawarkan oleh Leonardo mencakup net centric communication - tactical data link, self-protection system, Helmet Mounted Display (HMD) system, Voice Command, Identification Friend or Foe (IFF) , Secure Communications system, electronic warfare pod dan radar cross section reduction kit. Radar utama pada hidung mencomot jenis radar multimode Grifo M346.
Aermacchi M-346FA dikendalikan dengan sistem fly by wire, dan seperti halnya konsep jet tempur modern, M-356FA juga sudah punya kemampuan pengisian bahan bakar di udara, tepatnya mengusung sistem non retractable probe, serupa dengan yang ada di jet tempur Hawk 209 dan Rafale. (Bayu Pamungkas)
Spesifikasi Aermacchi M-346FA:
- Max Level Speed: 1.075 km/h
- Service Ceiling: 13.715 meter
- Rate of Climb: 102 meter per detik
- Limit Load Factor: 8g
- Endurance, Clean/3 Ext. Tanks: 2 h 30 min/ 3 h 30 min
- Powerplant Engines: Turbofan 2 Honeywell F124-GA-200
- Weight Maximum Take-offTake-off: 10.400 kg
Sumber : https://www.indomiliter.com