Medium Tank Pindad |
Medium tank produksi bersama antara PT Pindad dan FNSS Turki kembali ke Bandung setelah menjalani serangkaian uji coba. Kedatangan tank ini disambut meriah di kawasan industri PT Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (16/8/2018).
Pantauan di lapangan, seluruh karyawan PT Pindad berjajar di sepanjang jalan sembari mengibarkan bendera merah putih berukuran kecil. Sementara beberapa pejabat Pindad ikut naik di atas tank, sembari di arak ke tempat acara.
Upacara penyambutan medium tank Pindad sengaja dilakukan usai mengikuti serangkaian uji coba di Magetan, Kebumen, Subang, dan Bandung. Medium tank telah menyelesaikan uji mobilitas, uji lampu tempur, uji endurance, dan lainnya.
“Ini tonggak sejarah. Ini kebanggaan putra putri Indonesia berhasil membuat tank sendiri. Ini keberhasilan kita yang dimulai dari desain hingga membuat prototipe,” kata Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose.
Dengan selesainya uji coba mobilitas dan endurance, medium tank tunggal menyelesaikan uji tembak pada 27 Agustus 2018. “Kami mohon doa dari karyawan untuk menyelesaikan tes tembak. Terima kasih atas sumbangsih tenaga dan pikiran,” imbuhnya.
Pasarkan Medium Tank, Pindad Ikut Lelang di Filipina dan Banglades
PT Pindad (Persero) mulai memasarkan produk kendaraan tempur (ranpur) medium tank ke Filipina dan Bangladesh. Pindad bakal mengikuti lelang pengadaan tank di kedua negara tersebut.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, pihaknya sudah mengajukan izin ke pemerintah untuk mengikuti lelang di negara lain. Terdekat, Pindad ikut lelang di Filipina untuk pengadaan 30 tank dan Bangladesh untuk pengadaan sekitar 100 unit tank.
“Kemungkinan untuk distribusi tahun depan (2019) kalau kita lolos untuk lelang ini. Sementara tidak ada pesaing untuk kelas medium tank. Ada sih dari negara lain, tapi itu kelasnya berbeda,” kata Abraham di Bandung, Kamis (16/8/2018).
Menurut dia, bila Pindad berhasil memenangkan lelang, akan mendongkrak ekspor Indonesia. Apalagi, pemerintah sedang gencar-gencarnya menguatkan ekspor. Selain itu, potensi pasar medium tank juga cukup besar. Medium tank Pindad diklaim produk pertama di dunia. Tank ini memiliki meriam 105 mm, sedang main battle tank seperti leopard memiliki meriam 120 mm. Medium tank lebih ringan dan tidak berbadan besar.
“Kalau sekelas leopard, lihat tongkrongannya saja sudah takut. Belum daya gempurnya. Tapi kalau dibawa ke Indonesia, agak sulit lakukan manuver. Sehingga kita buat yang lebih kecil. Ternyata pemikiran kami membuat medium tank belum sempat dikembangkan negara lain,” beber dia.
Menurut dia, Pindad harus menunjukan bahwa Indonesia mampu dan berhasil membuat ranpur canggih dan sesuai kebutuhan medan. Walaupun belum diproduksi massal, namun proses uji dan sertifikasi diperkirakan tinggal membutuhkan waktu satu bulan ke depan. (Arif Budianto)
Sumber : https://www.sindonews.com/