Drone Bunuh Diri Buatan Produsen Senjata Rusia Kalashnikov - Radar Militer

25 Februari 2019

Drone Bunuh Diri Buatan Produsen Senjata Rusia Kalashnikov

KUB-UAV Kalashnikov
KUB-UAV Kalashnikov 

Perusahaan senjata asal Rusia, Kalashnikov Group, merilis produk baru mereka yakni drone bunuh diri di pameran pertahanan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pesawat tanpa awak itu membawa bahan peledak terbang menuju lokasi yang ditargetkan lalu menabrakkan diri.
Produk perusahaan yang dikenal dengan senjata ikonik senapan AK-47 itu merupakan hasil evolusi dari perkembangan persenjataan, di mana para produsen lain masih fokus pada produk konvensional.
Kalashnikov memberi nama drone bunuh diri itu dengan KUB-UAV yang diklaim mudah dioperasikan, efektif, dan murah.
"(Ini) angkah menuju bentuk pertempuran yang baru sama sekali," kata Sergey Chemezov, direktur produsen senjata Rusia, Rostec, perusahaan pemiliki mayoritas saham Kalashnikov, seperti dikutip dari South China Morning Post, Minggu (24/2/2019).
KUB-UAV memiliki lebar 1,2 meter dan dapat terbang selama 30 menit dengan kecepatan hingga 130 kilometer per jam. Daya angkutnya adalah 2,7 kilogram bahan peledak. Artinya, KUB-UAV dapat menghancurkan target terukur di kejauhan 65 kilometer atau setara dengan rudal jelajah kecil.
Sayangnya, perwakilan Kalashnikov di pameran itu menolak menyebut harga dan berbicara dengan isyarat anonim karena tidak berwenang untuk berkomunikasi dengan media. Dia hanya menegaskan harganya cukup murah.
Profesor hubungan internasional dari Universitas Illinois, Nicholas Grossman, mengatakan, siapa pun yang memiliki drone bunuh diri Kalashnikov ini dapat mengarahkan bom dengan tingkat akurasi tinggi dan tak bisa ditanding kecuali oleh bom pintar milik militer Amerika Serikat (AS).
"Saya menganggapnya sebagai demokratisasi bom pintar. Itu berarti menyebarkan bom pintar secara lebih luas. Ini akan memperkecil jarak antara (teknologi) persenjataan paling canggih dengan yang berukuran lebih kecil," kata dia.
Drone bunuh diri bukan hal baru. ISIS memelopori penggunaan senjata ini, yakni dengan menempelkan bahan peledak pada drone yang dijual secara komersial. Drone bunuh diri ISIS itu digunakan untuk menyerang pasukan dan pangkalan musuh di Kota Mosul, Irak, dan Raqqa di Suriah.
Pasukan Rusia pernah menjadi target serangan drone ini pada tahun lalu. ISIS mengerahkan belasan drone yang dilengkapi bahan peledak dan sistem panduan GPS di pangkalan udara Rusia di Hmeimim, Suriah.
Selain itu, militer AS dan Israel juga sudah memasukkan drone bunuh diri ini ke dalam persenjataan mereka, namun hanya tidak dijual ke pihak lain atau hanya kepada sekutu dekat saja.(Anton Suhartono)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)