Senapan Sig Sauer |
India baru-baru ini menyetujui pembelian 73.000 pucuk senapan SIG716-G2 dari Amerika Serikat dalam sebuah kesepakatan senilai $ 97 juta (INR 700 Crore) untuk menggantikan senapan INSAS.
Pengiriman senapan tersebut kemungkinan akan terjadi dalam waktu satu tahun, menurut Press Trust of India.
Senapan tersebut dibeli di bawah prosedur pengadaan jalur cepat.
"Kontrak itu diperkirakan akan selesai dalam waktu seminggu. Perusahaan AS itu harus menyerahkan senapan dalam waktu satu tahun sejak tanggal penyelesaian perjanjian," kata seorang pejabat senior yang terlibat dalam negosiasi kesepakatan itu.
Senapan baru itu akan menggunakan amunisi 7,62 mm dan diharapkan akan lebih efektif daripada senapan buatan dalam negeri India INSAS yang menggunakan amunisi 5,56 mm. Hampir sejumlah 7 lakh (700.000) senapan serbu 7,62x51 mm dibutuhkan untuk menggantikan senapan INSAS AD India.
Pada Oktober 2017, AD India mengajukan permintaan untuk membeli hampir 7 lakh (700.000) senapan, 44.000 senapan mesin ringan (LMG) dan hampir 44.600 karabin. Namun, baru senapan yang telah disetujui sementara kesepakatan untuk karabin dan LMG masih tertunda.
Sebelumnya, pada bulan Januari, Tiruchi Assault Rifles (TAR) yang dikembangkan oleh Ordnance Factory India telah diserahkan kepada Pasukan Keamanan Perbatasan India. Senapan ini disebut-sebut sebagai versi yang ditingkatkan dari senapan INSAS dan mirip dengan seri AK-47.
India juga telah membeli 5.719 Beretta Italia .338 Lapua Magnum Scorpio TGT dan senapan sniper Barrett M95 kaliber .50 dari AS pada Januari untuk menggantikan senapan sniper Dragunov buatan Rusia yang digunakan oleh pasukan yang ditempatkan di LOC (Line of Control) dengan Pakistan. (Angga Saja - TSM)
Sumber : defenseworld.net