Kashmir Memanas, Pakistan Siap Berperang dengan India - Radar Militer

24 Februari 2019

Kashmir Memanas, Pakistan Siap Berperang dengan India

Patroli Militer India
Patroli Militer India 

Militer Pakistan bersumpah untuk mengerahkan kekuatan penuh jika negara itu diserang oleh India, menyusul pemboman bunuh diri yang menewaskan 40 polisi paramiliter India di Kashmir.
Mayor Jenderal Asif Ghafoor mengatakan kepada wartawan agar India jangan main-main dengan Pakistan.
"Kami tidak memiliki niat untuk memulai perang, tetapi kami akan menanggapi dengan kekuatan penuh terhadap ancaman spektrum penuh, kata Ghafoor di Rawalpindi, dikutip dari Sky News, 23 Februari 2019.
India menuduh agen mata-mata Islamabad, ISI, terlibat dalam serangan pekan lalu di bagian India di wilayah yang disengketakan, yang diakui dilakukan oleh Jaish-e-Mohammed (JeM), kelompok militan yang bermarkas di Pakistan.
Islamabad membantah tuduhan itu, tetapi Pakistan selama beberapa puluh tahun menghadapi tuduhan mendukung kelompok pemberontak JeM dalam upaya untuk menggoyahkan tetangga seperti India dan Afganistan.
Pakistan juga menuduh India melakukan pelanggaran HAM di bagian Kashmir India.
Pada hari Rabu, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mendesak India untuk membagikan bukti mereka dan berjanji untuk bekerja sama sepenuhnya dalam menyelidiki ledakan itu.
Serangan itu membuat marah India, mendorong New Delhi untuk mengancam berbagai sanksi mulai dari ekonomi hingga olahraga.
Sebelumnya pada hari Jumat, India mengancam akan menyerang tetangganya, yang ekonominya sebagian besar pertanian, dengan memutus pasokan airnya dari bendungan India.
"Pemerintah kami telah memutuskan untuk menghentikan pembagian air kami yang dulu mengalir ke Pakistan. Kami akan mengalihkan air dari sungai-sungai timur dan memasoknya ke orang-orang kami di Jammu dan Kashmir dan Punjab," kicau Menteri Sumber Daya Air India, Nitin Gadkari.
Kemarahan India telah meluas ke kriket, olahraga populer kedua negara, dan mengancam membatalkan pertandingan piala dunia antara keduanya dijadwalkan untuk Juni di Manchester.
Mahkamah Agung India telah memerintahkan otoritas negara untuk melakukan lebih banyak upaya untuk melindungi ribuan pelajar, pedagang, dan profesional Kashmir, yang diduga menghadapi ancaman, penyerangan, dan boikot sosial sebagai pembalasan atas pemboman di Kashmir.
India dan Pakistan, yang keduanya sama-sama memiliki senjata nuklir, telah berperang dua kali atas Kashmir sejak kemerdekaan pada 1947.(Eka Yudha Saputra)
Sumber : tempo.co

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)