Mengenal Miniature Detonating Cord (MDC) Pada Kanopi Pesawat Tempur - Radar Militer

14 Februari 2019

Mengenal Miniature Detonating Cord (MDC) Pada Kanopi Pesawat Tempur

MDC Hawk TNI AU
MDC Hawk TNI AU 
Belum lama ini ada pertanyaan menarik dari netizen di akun Twitter @_TNIAU, yakni tentang apa fungsi dari garis berkelok-kelok di kaca atas kaca kanopi pesawat tempur. Seperti telah dijelaskan oleh ‘Airmin,’ yang dimaksud sebagai garis berkelok-kelok di atas kanopi adalah MDC (Miniature Detonating Cord), persisnya MDC berupa alur kabel yang dapat meledak, yang diaktifkan saat pilot dalam keadaan darurat untuk meninggalkan pesawat, atau dalam prosedur melakukan ejection seat.
Rangkaian kabel MDC dirancang menyebar ‘rata’ di area atas ejection seat. Dalam kondisi darurat, setelah pilot memutuskan untuk melontarkan diri dengan kursi, maka tahapan dimulai dengan aktifnya MDC, dengan ledakan yang ditimbulkan maka kaca kanopi akan menjadi serpihan kecil, dan tidak membahayakan saat pilot keluar dengan kursi lontar.
Karena proses ejection seat berlangsung hanya sepersekian detik, maka MDC pun meledak dengan sangat cepat untuk meretakan kaca kanopi. Detonating cord atau kabel detonasi berupa tabung plastik tipis dan fleksibel, umumnya kabel tersebut diisi dengan bahan pentaerythritol tetranitrate (PETN, pentrite). PETN mampu membuat efek ledakan dengan kecepatan 6.400 – 8.000 meter per detik. Sudah barang tentu pengaturan waktu ledakan telah dihitung secara cermat oleh engineer, terutama dengan microprocessor controlled pada kursi lontar.
Tidak di Semua Pesawat Tempur
Adopsi MDC tidak serta merta ada di semua pesawat tempur, umumnya model penerapan MDC ada di pesawat tempur dengan kanopi buka-tutup samping (manual), maka dari itu garis kabel MDC nampak jelas terdapat pada jet tempur Hawk 109/209, pesawat latih KT-1B Wong Bee dan pesawat COIN (Counter Insurgency) EMB-143 Super Tucano. Yang kebetulan, kesemuanya mengandalkan jenis kursi lontar buatan Inggris, Martin Baker MK10.
Namun untuk beberapa jet tempur dengan kanopi buka-tutup otomatis, seperti pada F-16 Fighting Falcon dan F-5 E/F Tiger kaca kanopinya terlihat ‘mulus,’ ya kaca pada kanopi pada kedua jet tempur tersebut tidak dihancurkan oleh MDC, melainkan tutup kanopi dilontarkan oleh roket ke udara sesaat sebelum ejection berlangsung. Ketebalan kaca kanopi mungkin juga menjadi pertimbangan, seperti ketebalan kaca kanopi F-16 yang mencapai 12 mm, sementara Hawk series sekitar 10 mm. (Gilang Perdana)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb