![]() |
Saab Gripen E |
Saab mengatakan bahwa pihaknya telah mendapat tawaran untuk bermitra dari program jet tempur Tempest Inggris-Italia dan program Future Combat Air System (FCAS) Prancis-Jerman.
Namun, perusahaan Swedia itu belum memutuskan untuk bergabung pada proyek yang mana dari dua konsorsium ini. Posisi Saab di pasar pesawat tempur masa depan masih belum jelas karena mereka belum memiliki program jet tempur generasi keenamnya sendiri.
Berbicara kepada Defenseworld.net, Rob Hewson, Kepala Komunikasi Saab Asia-Pasifik mengatakan di sela-sela acara Aero India 2019 mengatakan, “Kami telah menerima tawaran untuk bermitra dari konsorsium Inggris-Italia dan Prancis-Jerman untuk masing-masing program jet tempur generasi masa depan mereka. Kami belum memutuskan untuk bermitra dengan salah satu dari mereka. Kami mungkin berpikir untuk membangun jet tempur masa depan kami sendiri. "
Dassault Aviation Prancis dan konsorsium Airbus Jerman berencana untuk bersama-sama mengembangkan kemampuan yang berorientasi masa depan seperti FCAS mulai tahun ini. Dassault dan Airbus menandatangani perjanjian kerja sama awal pada April tahun lalu untuk mengembangkan FCAS, dan membuka pintu bagi mitra Eropa lainnya. Spanyol menjadi negara ketiga yang bergabung dengan konsorsium itu pada hari Jumat lalu.
Inggris meluncurkan model jet tempur baru yang ditawarkannya, Tempest, di Farnborough Air Show pada Juli tahun lalu. Pesawat itu akan dikembangkan dan dibangun oleh BAE Systems, pembuat mesin Rolls-Royce dan Leonardo Italia dan diharapkan akan terbang pada tahun 2035.
Tempest akan bersaing dengan FCAS, dan juga dipertimbangkan sebagai sistem yang menggabungkan pesawat berawak dan tak berawak. (Angga Saja - TSM)
Sumber : defenseworld.net