Trump Teken RUU Pemblokir Pengiriman Jet Tempur F-35 ke Turki - Radar Militer

20 Februari 2019

Trump Teken RUU Pemblokir Pengiriman Jet Tempur F-35 ke Turki

F-35 Turki
F-35 Turki 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump telah menandatangani rancangan undang-undang (RUU) yang mencegah pengiriman pesawat jet tempur siluman F-35 ke Turki. Kenekatan Ankara membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia dijadikan alasan RUU itu diteken.
Menurut RUU Pengeluaran Negara yang ditandatangani oleh Trump pada hari Jumat pekan lalu, pengiriman jet tempur F-35 ke Turki akan diblokir sampai Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan AS menyerahkan pembaruan pada laporan mengenai pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki.
Dalam laporan sebelumnya kepada Kongres, Pentagon mengatakan pembelian sistem pertahanan rudal canggih Moskow oleh Ankara itu dapat mengakibatkan potensi pengusiran Ankara dari program F-35, serta memengaruhi akuisisi senjata lain termasuk helikopter Boeing Co.'s CH-47F Chinook, pesawat tempur F-16 Lockheed Martin dan helikopter Black Hawk UH-60.
Pada hari Senin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengonfirmasi pembelian sistem pertahanan S-400 yang akan dikirim tahun ini. Menurut Erdogan tidak ada jalan "balik badan" dari kontrak pembelian senjata pertahanan tersebut.
RUU yang dirancang Kongres mewajibkan departemen-departemen AS untuk memasukkan uraian terperinci tentang rencana pengenaan sanksi jika Turki meneruskan pembelian sistem S-400 sesuai dengan Bab 231 dari UU Pencegahan Pengaruah Rusia di Eropa dan Eurasia 20017.
Kongres, seperti dikutip Ahval News, Rabu (20/2/2019), meminta Menteri Luar Negeri AS untuk mengirimkan laporan paling lambat 1 November 2019.
RUU Pengeluaran Negara yang sama juga memblokir penjualan senjata ke pasukan pengawal keamanan Erdogan kecuali Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo menginformasikan kepada Kongres bahwa pengawal yang dituduh melakukan serangan terhadap demonstran di Washington pada Mei 2017 telah diajukan ke pengadilan.
Delegasi AS telah mengunjungi Ankara pada bulan Desember, setelah Departemen Luar Negeri AS memberi tahu Kongres AS bahwa mereka telah menyetujui penjualan sistem pertahanan udara Patriot senilai USD3,5 miliar ke Turki. Delegasi tersebut dilaporkan menetapkan pembatalan kesepakatan S-400 sebagai prasyarat untuk pembelian sistem pertahanan buatan AS.
Batas waktu tidak resmi untuk penawaran Patriot adalah pada 15 Februari dan batas waktu resmi pada Maret.
"Rusia mengatakan mereka akan memberikan S-400 dalam waktu singkat untuk harga yang sangat baik dan transfer teknologi yang menjanjikan," kata Ketua Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Turki, Volkan Bozkir kepada wartawan, setelah kunjungan ke Washington.
"Oleh karena itu kami menandatangani kesepakatan untuk pembelian sistem S-400 karena memenuhi kebutuhan kami dan bagian utama dari pembayaran telah dilakukan," ujarnya.
Menurut RUU Kongres terbaru yang ditandatangani oleh Trump, AS akan menunggu hingga November untuk mengambil keputusan. Sementara itu, S-400 Rusia diperkirakan akan dikirim ke Turki pada Juli 2019.
Erdogan, pada hari Senin, mengulangi persyaratannya untuk kesepakatan pembelian sistem pertahanan rudal Patriot dari AS. Dia mengatakan transfer teknologi, produksi bersama, dan dukungan finansial belum ditawarkan oleh Washington untuk meyakinkan Ankara agar membeli sistem rudal Patriot. (Muhaimin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb