![]() |
KC-46 Pegasus |
CNN (14/4/19) memberitakan bahwa setelah pesawat Boeing 737-MAX 8 diperintahkan berhenti terbang di seluruh dunia pasca kecelakaan Ethiopian Airlines, ternyata bisnis Boeing di lini industri militer juga sama-sama menghadapi masalah pelik.
Boeing memiliki "situasi parah" dalam budaya jalur perakitan yang memungkinkan alat dan suku cadang dibiarkan tertinggal di dalam kapal tanker yang dikirimkan ke Angkatan Udara AS, kata Will Roper, yang menjabat kepala akuisisi Pentagon pada hari Rabu (13/3).
Will Roper baru-baru ini bertemu dengan para eksekutif pabrik Boeing di Everett, Washington, di mana perusahaan membangun pesawat berbadan lebar komersial dan pesawat tanker KC-46, versi dari pesawat jet 767.
"Saya khawatir," kata Roper Rabu setelah berbicara di konferensi McAleese & Associates/Credit Suisse di Washington. “Saya juga berpikir Boeing mengerti bahwa mereka mendapatkan situasi yang parah yang membutuhkan intervensi tingkat atas dari perusahaan mereka. Mereka berkomitmen untuk melakukan itu.
Boeing seharusnya menyelesaikan KC-46 pertamanya pada tahun 2017, tetapi masalah desain dan perangkat lunak menunda pengiriman pertama hingga Januari.
Setelah menerima beberapa tanker produksi pertama, Angkatan Udara Amerika Serikat mulai menemukan alat dan serpihan bagian dan komponen di dalam beberapa pesawat, mendorong Angkatan Udara untuk menunda pengiriman. Benda-benda itu dikenal sebagai puing-puing benda asing, atau FOD (Foreign Object Damage).
Sumber : ucweb.com