Angkatan Tentera Malaysia (ATM) sedang mengembangkan doktrin dan konsep pengoperasian pesawat tanpa awak (UAV) sehingga operasinya dapat digunakan secara efektif dalam menjaga batas di darat dan laut negara.
Wakil Menteri Pertahanan, Senator Liew Chin Tong mengatakan bahwa teknologi UAV terbukti efektif berdasarkan ketahanan jangka panjang, jarak operasi yang jauh, di samping kemampuannya.
![]() |
UAV |
"ATM menyetujui dan mengakui pentingnya teknologi UAV saat ini dan masa depan sebagai salah satu strategi peperangan, serta meningkatkan kemampuan ATM untuk memantau batas darat dan laut negara.
"Saat ini, ATM telah memiliki kemampuan UAV dalam layanan untuk keperluan pengawasan, serta berkolaborasi dengan Departemen Survei dan Pemetaan Malaysia (JUPEM) untuk keperluan pemetaan," katanya saat sesi tanya jawab di Dewan Negara.
Dia menjawab pertanyaan Senator Datuk Theodore Douglas Lind tentang apakah teknologi 'drone' akan diperkenalkan dan digunakan oleh ATM di masa sekarang dan masa depan sebagai strategi perang baru sehingga ATM dapat bersaing dengan angkatan bersenjata tetangga.
Chin Tong mengatakan bahwa teknologi UAV juga akan digunakan sebagai salah satu elemen dari sistem pengawasan dengan jaringan intelijen, pengawasan, pelacakan, dan pengamatan (ISTAR) secara 'real time' dan diintegrasikan ke dalam sistem ATM 'Central Network Operation' (NCO). dikembangkan.
"Potensi ini dilihat sebagai kekuatan ganda untuk memperkuat sistem pemantauan darat serta wilayah udara negara.
"ATM juga telah lama menjadi ide untuk mengintegrasikan teknologi di berbagai bidang di ATM." Kementerian juga memperhitungkan industri 4.0 termasuk penggunaan dan pengoperasian UAV dan kecerdasan buatan. "Semua ini akan diperhitungkan dan diimplementasikan," katanya. (Herru Sustiana)
Sumber : utusan.com.my