Akhir April lalu warga St Louis, Amerika Serikat dikejutkan oleh pemandangan yang tak biasa. Sebuah truk raksasa tampak sedang berjalan perlahan sambil mengangkut ‘benda aneh’ yang kemudian dikenali sebagai pesawat tanpa awak atau drone (UAV) MQ-25A Stingray.
Penampilan drone berukuran raksasa buatan Boeing ini memang mengundang perhatian karena masyarakat St Louis bisa saja menganggapnya sebagai pesawat canggih versi terbaru.
 |
| MQ-25A Stingray |
Stingray memang sengaja dirancang seperti itu mengingat tugasnya nanti adalah sebagai tanker udara tanpa awak.
Calon operator Stingray, yakni Angkatan Laut AS (US Navy) telah menginginkan wahana air refueler tanpa awak sejak 2006.
Pada 30 Agustus 2018 US Navy mengumumkan Boeing sebagai pemenang dari kontrak pengadaan empat MQ-25A hingga tahun 2024 senilai 805 juta dolar AS. Dalam perkembangan berikut, program ini bisa bertambah menjadi 72 unit MQ-25A senilai 13 miliar dolar AS.
Stingray dirancang mampu membawa 15.000 pon (6.804 kg) bahan bakar minyak (BBM). Drone ini akan difungsikan untuk menyuntik kebutuhan BBM bagi pesawat F/A-18E/F Super Hornet, EA-18G Growler, dan F-35C Lightning II. MQ-25A akan dioperasikan dari dek kapal induk dan mampu terbang sejauh 500 mil laut.
Untuk mengendalikannya, operator di kapal akan menggunakan sistem komunikasi radio via satelit, khususnya saat proses pengisian BBM dengan pilot di pesawat penerima.
Selama penggarapan oleh Boeing hingga tahap prototipe ini, Stingray selalu berada di kawasan Lambert International Airport, St. Louis’s. Ketika akan diuji terbang, wahana ini diangkut menggunakan truk menuju MidAmerica Airport, St Louis.
‘’Jika Stingray sudah operasional dan berpangkalan di kapal induk, ini akan menjadi yang pertama di dunia,” papar Captain Chad Reed, Manajer Program Penrbangan Pesawat Tanpa Awak Kapal Induk seperti dikutip navy-technology.com.
MQ-25A akan menjadi wahana pengisi BBM untuk jet-jet tempur US Navy seperti harapan awal AL AS. (A Winardi)
Sumber : angkasareview.com
