India mengatakan bahwa rudal jelajah supersoniknya telah lulus uji penting pada hari Rabu 22 Mei ketika rudal tersebut berhasil mencapai sasaran darat setelah ditembakkan dari jet tempur.
Kementerian Pertahanan India mengatakan, jet tempur Su-30 MKI yang dikonversi secara khusus berhasil menembakkan rudal berbobot 2,5 ton itu, yang memiliki jangkauan sekitar 300 km (185 mil).
India Uji Tembak Rudal Jelajah BrahMos |
"Peluncuran dari pesawat itu berjalan mulus dan rudal mengikuti lintasan yang diinginkan sebelum langsung mengenai sasaran darat," kata sebuah pernyataan Kementerian Pertahanan India.
Tidak disebutkan di mana pengujian tersebut dilakukan atau memberikan perincian lain selain dari mengatakan modifikasi mekanik, elektrik, dan perangkat lunak yang "sangat rumit" telah dilakukan pada jet tempur asal Rusia itu.
Pengujian BrahMos pertama pada sasaran laut dilakukan pada bulan November 2017.
India mengatakan bahwa mereka adalah negara pertama "yang berhasil menembakkan rudal serang permukaan 2,8 Mach dari kategori ini ke sasaran laut."
Pengujian hari Rabu lalu adalah peluncuran senjata yang kedua secara live, kata pihak kementerian.
"Rudal BrahMos memberikan Angkatan Udara India kemampuan yang sangat diinginkan untuk menyerang dari jarak yang jauh pada sasaran apa pun di laut atau darat dengan akurasi tepat pada siang atau malam hari dan dalam segala kondisi cuaca," kata pihak kementerian.
India mengembangkan rudal supersonik Brahmos dengan Rusia, dan menurut laporan media, mereka ingin segera mulai menjualnya ke luar negeri.
BrahMos adalah rudal jelajah dengan mesin ramjet berbahan bakar cair jarak menengah yang dapat diluncurkan dari laut, darat dan udara. Rudal ini merupakan rudal dua tahap, dengan tahap pertama berbahan bakar padat untuk membawanya ke kecepatan supersonik. Rudal yang diluncurkan permukaan dapat membawa hulu ledak 200 kg, sedangkan varian yang diluncurkan melalui udara dapat membawa muatan 300 kg.
Rudal diproduksi di Hyderabad oleh BrahMos Aerospace, sebuah perusahaan patungan antara DRDO India dan NPO Mashinostroeyenia Rusia. BrahMos dinamai dari nama sungai Brahmaputra di India dan Moskva di Rusia.
Pejabat dari perusahaan tersebut mengatakan pada acara internasional baru-baru ini bahwa diskusi tentang penjualan sedang dilakukan dengan sejumlah negara.
Pada bulan Desember 2016, Jane melaporkan bahwa India dan Rusia telah sepakat untuk melakukan "pekerjaan pengembangan teknis bersama" untuk menambah jangkauan rudal melampaui 292 km, setelah India bergabung dengan Missile Technology Control Regime (MTCR).
Varian jarak jauh baru dengan jangkauan "jauh di atas 400 km" telah diuji pada Maret 2017, dan pada bulan November, rudal tersebut berhasil diuji coba dari jet tempur IAF Su-30 MKI.
Pada bulan Maret 2018, India berhasil menguji coba sebuah BrahMos yang dilengkapi dengan seeker buatan dalam negeri, dan meluncurkannya tiga kali lagi tahun lalu, termasuk uji bulan Juli dari peluncur otonom mobile dalam “kondisi cuaca ekstrem” sebagai bagian dari service life extension.
Pada bulan Februari, seorang pejabat industri pertahanan India mengatakan, BrahMos-A akan memulai uji coba pengembangan atau sertifikasi finalnya dengan IAF pada kuartal ketiga tahun ini, termasuk peluncuran tersertifikasi terhadap sasaran laut dan darat, lapor media Diplomat.
India dan Rusia dilaporkan sedang mempersiapkan rencana untuk versi rudal jarak jauh yang dapat terbang hingga Mach 5, atau 6.125 km (3.800 mil) per jam.(Angga Saja - TSM)
Sumber : thedefensepost.com