Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan sistem pertahanan rudal Patriot dengan total nilai USD6 miliar atau lebih dari Rp85,6 triliun kepada Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA). Senjata pertahanan itu buatan Raytheon.
![]() |
Rudal Patriot |
Departemen itu mengaku sudah memberi tahu Kongres terkait izin penjualan senjata kepada sekutu-sekutu Amerika di Teluk Persia. Kongres memiliki waktu 30 hari untuk memberikan tanggapan.
Kesepakatan antara Amerika dan Bahrain mencakup penjualan 60 misil Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) Missile Segment Enhancement (MSE), 36 misil Patriot MIM-104E Guidance Enhanced Misiles (GEM-T) dengan tabung, sembilan peluncur M903, dua set radar AN/MPQ-65, stasiun kontrol dan peralatan terkait lainnya.
Jika kesepakatan terealisasi, maka Bahrain akan bergabung dengan 16 negara pengguna senjata pertahanan tersebut termasuk AS.
Departemen itu juga memberi tahu Kongres tentang rencananya untuk menjual berbagai senjata untuk mendukung armada pesawat F-16 Block 70/F-16V Bahrain dengan dukungan nilai USD750 juta.
Dalam pemberitahun kepada Kongres 3 Mei lalu, AS sepakat menjual 452 misil PAC-3 MSE dan peralatan terkait kepada UEA.
Amerika saat ini bergantung pada Arab Saudi, UEA dan Bahrain untuk membantu menentang Iran di wilayah tersebut.
Pada bulan April, Washington sepakat menjual sistem pertahanan rudal THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) senilai USD15 miliar kepada Arab Saudi. Sistem THAAD digunakan untuk melindungi kerajaan tersebut dari serangan rudal balistik musuh. (Muhaimin)
Sumber : sindonews.com