Selain diperlihatkan sosok radar pasif mobile PET-PCL, dalam lawatan delegasi militer Indonesia ke markas PIT-Radwar di Warsawa, juga turut di pamerkan sosok canon pertahanan udara (hanud) jenis AG-35 kaliber 35 mm. Canon yang masih dalam tahap uji coba ini digadang sebagai bagian dari Short Range Air Defence (SHORAD), dimana kelak akan difungsikan untuk bersinergi dengan rudal MANPADS (Man Portable Air Defence) Grom yang diluncurkan dari platform POPRAD, jenis rudal dan peluncur yang juga telah lama digunakan oleh Arhanud TNI AD.
![]() |
PIT-Radwar AG-35 |
Khusus tentang canon AG-35, merupakan canon laras tunggal yang disematkan pada platform towed (tarik). Desainnya canon towed gun jenis ini mengingatkan kita pada model yang diusung pada canon Bofors 40 mm dan meriam S-60. Sebagai canon hanud, kodrat AG-35 adalah untuk menghancurkan sasaran yang terbang rendah, baik berupa pesawat terbang, helikopter, drone, dan rudal jelajah.
Kehandalan canon AG-35 terletak dari adopsi teknologi optronic (optical electronic). Karena disasaran untuk perhatanan titik jarak pendek, jangkauan tembak AG-35 maksimum adalah 6.000 meter dan untuk ketinggian sasaran 3.500 meter. Dalam rilis disebutkan, kecepatan luncur proyetil mencapai 550 meter per detik.
Jenis munisi yang ditawarkan adalah FAPDS-T (Frangible Armour Piercing Discarding Sabot with Tracer) dan ABM (Air burst munition), dimana kedua jenis munisi dapat digunakan pada satu rangkaian penembakan. Bicara kapasitas magasin, ada dua kotak magasin yang disiapkan dengan masing-masing berisi 100 peluru.
Canon ini dapat beroperasi dari tiga mode, otomatis, semi-otomatis dan otonom. Dalam mode otomatis tidak diperlukan operator sama sekali pada pucuk. Sementara dalam mode semi-otomatis operator mengoperasikan meriam, tetapi ia hanya diminta untuk menarik pelatuk, dimana rangkaian komando penembakan berasal dari fire control unit.
Kemudian mode otonom, canon sepenuhnya dioperasikan oleh operator yang menggunakan instrumen optronic sensor dengan HF laser rangefinder serta automatic target tracking system. Setiap penembakan mendapat dukungan dari komputer balistik. Sebagai sumber tenaga adalah 3,5 kW/4,3 kVA dan 4 accu battery.
Untuk mode otomatis dan semi-otomatis, maka yang akan sangat berperan adalah fire control unit yang berupa kendaraan WG-35. Segala kendali penembakan beberapa pucuk kanon dapat dilakukan secara otomatis dan semi-otomatis oleh komandan baterai di WG-35. Kendali dari WG-35 ke pucuk canon mengandalkan transmisi dari digital phone dan wideband radio.
Dalam sistem ini, baik pucuk canon AG-35 dan WG-35 telah dilengkapi dengan unit navigasi INS/GPS, sehingga memungkinkan untuk mengatur posisi kedudukan kanon secara akurat dan terus menerus mengukur ketinggian, azimut dan kemiringan. (Gilang Perdana)
Sumber : indomiliter.com