Fungsionalitas rantis amfibi multiguna sekelas PTS-10 milik Korps Marinir jelas tak dapat diragunakan. Punya payload sedemikian besar dengan roda rantainya, rantis ini sanggup melibas medan berat dengan mudah. Namun, PTS-10 jelas sudah uzur dari segi usia, ditambah performa mesinnya yang dianggap boros. Lantaran masuk dalam doktrin gelaran operasi amfibi AL Rusia, kini ada PTS-4 yang merupakan varian pengembangan dari PTS-10. PTS-4 yang pertama kali diperkenalkan pada Russian Arms Expo 2013 saat ini menjadi ujung tombak dukungan logistik di arsenal AL dan AD Rusia.
![]() |
Rantis Angkut Amfibi Multiguna PTS-4 |
Meski desain dan dimensinya serupa dengan PTS-10, namun PTS-4 hadir dalam sejumlah perbaikan yang fundamental. Dikembangkan oleh KTBM, PTS-4 punya lambung yang mampu meladeni gelobang laut di level sea state 3 (sampai 1,25 meter). Tupokisnya tak beda dengan PTS-10, yaitu mengangkut artileri, kendaran selelas truk sedang, dan personel infanteri.
Dari segi payload, bila PTS-10 ‘hanya’ bisa mengangkut muatan 10 ton, maka PTS-4 dapat menggotong muatan 12 ton di darat dan 18 ton saat mengarungi air. Berbeda dengan PTS-10 yang tidak dibekali proteksi lapis baja, maka pada PTS-4, terutama di bagian kompartemen awak kemudi sepenuhunya tahan terhadap terjangan proyektil kaliber ringan dan pecahan artileri, bahkan disebut-sebut kompartemen awaknya dilengkapi proteksi anti bahaya nubika.
Menyadari perannya sebagai rantis yang akan terjun di wilayah operasi, PTS-4 sudah dilengkapi kubah senapan mesin berat kaliber 12,7 yang dikendalikan secara remoted. Posisi senjata disematkan di atas roof sang komandan, dan dalam sekali jalan PTS-4 dapat membawa 400 munisi.
Dengan segala kelengkapan dan kemampuannya, bobot kosong PTS-4 mencapai 33,1 ton, sebagai perbandingan bobot kosong PTS-10 adalah 17 ton. Dengan bobot yang besar, maka rantis dengan panjang 8,3 meter ini membutuhkan sokongan mesin yang ideal. Dari spesifikasi, PTS-4 ditenagai mesin diesel multi-fuel turbocharged V-84MS. Ini merupakan jenis mesin yang juga digunakan pada MBT (Main Battle Tank) Rusia T-90. Sejumlah komponen di PTS-4 bahkan ada yang mencomot kepunyaan MBT T-80.
Mesin diesel V-84MS menghasilkan tenaga 840 hp. Kecepatan maksimum PTS-4 di jalan raya mencapai 60 km per jam. Sementara dengan dukungan dua waterjet, saat di air PTS-4 dapat melesat sampai 15 km per jam. Dengan bahan bakar penuh, PTS-4 dapat menjelajah di darat sampai 600 km, sedangkan saat mengarung di air, kendaraan amfibi ini dapat beroperasi selama 10,5 jam. Kelengkapan lain di PTS-4 yaitu tersedianya winch yang dapat menarik beban sampai 15 ton. (Haryo Adjie)
Sumber : indomiliter.com