Angkatan Udara AS berhasil melakukan uji terbang rudal hipersonik hari Rabu lalu (12/6/2019) di Pangkalan Angkatan Udara Edwards California. Tes ini bertujuan untuk mengumpulkan data efek hambat dan getaran rudal tersebut pada pesawat B-52 Stratofortress dan pada dudukan senjata di pesawat tersebut.
![]() |
Pembom B-52 Stratofortress |
Menurut rilis resmi AU AS, rudal AGM-183A Air Launched Rapid Response Weapon (ALRRW) tidak mengandung bahan peledak dan tidak dilepaskan dari pesawat. Ia hanya dibawa untuk terbang bersama B-52.
Pihak AU AS menyatakan bahwa tes semacam itu merupakan prosedur standar yang harus dijalani do semua sistem senjata yang sedang dikembangkan.
"Kami menggunakan otoritas pembuatan purwarupa cepat yang diizinkan oleh Kongres untuk dengan membawa senjata hipersonik di pesawat tempur kita," ujar Will Roper, asisten sekretaris Angkatan Udara untuk akuisisi, teknologi dan logistik.
Amerika Serikat terus mengebut proyek rudal hipersonik ini untuk mengejar Rusia dan China yang telah lebih dulu mengembangkan teknologi senjata hipersonik.
AU AS sendiri tercatat telah memberikan kontrak untuk mengembangkan rudal hipersonik ke Lockheed Martin Missiles and Fire Control pada Agustus 2018. Jajaran rudal hipersonik ini dijadwalkan bisa memiliki kemampuan operasional awal pada tahun 2022. (Remigius Septian)
Sumber : angkasa.news