Kementerian Pertahanan India sedang bernegosiasi dengan Hindustan Aeronautics Limited (HAL) untuk pemesanan 83 jet tempur Tejas dengan harga diperkirakan sekitar $ 3 miliar (INR 22.000 crore), lebih rendah dari harga yang diminta oleh HAL sebesar $ 5 miliar (INR 37.350 crore).
![]() |
Pesawat Tempur Tejas |
"HAL meminta INR 450 crore per pesawat sebagai harga dasar. Kementerian Pertahanan dan Angkatan Udara India menegaskan bahwa harga ini tidak kompetitif dan sedang bernegosiasi untuk harga yang kurang dari INR 300 crore per pesawat. Negosiasi hampir selesai dan harga final kemungkinan berada dalam kisaran INR 250-275 crore," kata seorang narasumber perundingan tersebut sebagaimana dikutip oleh TOI pada hari Minggu (24/08).
Jika setiap unit berharga INR 450 crore ($ 62,5 juta), nilai kontrak untuk 83 jet adalah INR 37.350 crore ($ 5 miliar). Jika sebuah pesawat tempur Tejas berharga INR 275 crore ($ 38,2 juta), maka pesanan akan bernilai INR 22,825 crore ($ 3,17 miliar).
Mantan menteri pertahanan Nirmala Sitharaman telah mematok nilai total pesanan Light Combat Aircraft (LCA) pada angka INR 50.000 crore ($ 6,9 miliar) pada bulan Januari, laporan itu menyatakan.
“Pesawat tempur Gripen, yang diproduksi oleh perusahaan Swedia SAAB memiliki fitur yang mirip dengan LCA. Harganya kurang dari INR 300 crore ($ 41,7 juta) per pesawat. Mengapa ada orang yang membayar INR 450 crore ($ 62,5 juta) untuk Tejas jika mereka dapat membeli Gripen dengan harga lebih murah? HAL harus lebih kompetitif dan dapat menawarkan harga yang setara," kata narasumber lain.(Angga Saja-TSM)
Sumber : defenseworld.net