TNI Angkatan Laut telah memilih sistem meriam laut Bofors 57 Mk3 dari BAE Systems untuk program kapal serang cepat KCR-60.
Kontrak awal dengan pembuat kapal milik pemerintah Indonesia, PT PAL Indonesia mencakup pembelian empat sistem meriam 57 Mk3.
![]() |
Bofors 57 Mk3 |
Meriam kapal Bofors 57mm dirancang untuk mengatasi ancaman permukaan, udara, dan darat di lingkungan pesisir, dan sudah beroperasi pada banyak angkatan laut dan kesatuan penjaga pantai, termasuk dari Amerika Serikat, Kanada, Swedia, Finlandia, dan Meksiko.
"Kontrak terbaru dengan PT PAL Indonesia ini menandakan kepercayaan Indonesia yang berkelanjutan bahwa meriam kapal BAE Systems secara konsisten memenuhi persyaratan kualitas dan kebutuhan kemampuan," kata Ulf Einefors, direktur Weapon Systems Sweden di BAE Systems.
Dengan panjang 60 meter, KCR-60 dirancang untuk dengan cepat mengerahkan rudal anti-kapal melawan kapal kombatan permukaan dan kemudian dengan cepat dan aman menarik diri ke kepulauan di kawasan itu. Tiga kapal KCR-60 saat ini dalam kedinasan Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Laut, atau TNI-AL, dimana kapal keempat dijadwalkan akan beroperasi pada 2021.
Dua dari sistem 57 Mk3 baru akan digunakan pada dua kapal KCR-60 yang saat ini sedang dibangun, sementara dua meriam lainnya akan diintegrasikan pada kedua kapal KCR-60 yang ada. Sistem senjata akan diproduksi di fasilitas BAE Systems di Karlskoga, Swedia. Unit pertama dijadwalkan akan dikirim pada tahun 2020 dan unit terakhir pada tahun 2021.(Angga Saja-TSM
Sumber : baesystems.com