Mengenal Rudal BrahMos Proyek Kerjasama India dan Rusia - Radar Militer

25 Agustus 2016

Mengenal Rudal BrahMos Proyek Kerjasama India dan Rusia

 Rudal BrahMos
 Rudal BrahMos
BrahMos adalah rudal supersonik yang dikembangkan oleh BrahMos Aerospace, kerjasama antara Defence Research and Development Organisation (DRDO), India dan NPO Mashinostroeyenia (NPOM), Rusia. Nama BrahMos merupakan singkatan nama dua sungai, yaitu Brahmaputra di India dan Moskva di Rusia. Rudal ini dapat menghancurkan target di laut dan di darat.
India dan Rusia menandatangani persetujuan pembuatan rudal BrahMos, pada Februari 1998. Uji coba pertama dilakukan di Chandipur, Orissa, pada Juni 2001. Rudal BrahMos resmi memasuki layanan angkatan bersenjata India, pada 2006. Rudal ini memperkuat Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara India. Beberapa sumber melaporkan bahwa Militer India memiliki sekitar 1.000 rudal BrahMos.
Rudal BrahMos dikembangkan dari rudal supersonik anti kapal Rusia, P-800 Oniks. Rusia membenamkan sistem navigasi satelit yang canggih dari rudal jelajah Kh-555 dan rudal jelajah siluman jarak jauh Kh-101, dan teknologi GPS-GLONASS ke platform doppler-inersia ada rudal BrahMos. Teknologi canggih ini membuat BrahMos menjadi rudal yang presisi dan mematikan.
Rudal BrahMos menggunakan sistem propulsi dua tahap. Booster menggunakan propulsi berbahan bakar padat untuk mendapatkan akselerasi awal, dan propulsi ramjet berbahan bakar cair untuk kecepatan jelajah supersonik. Propulsi ramjet lebih hemat bahan bakar dibandingkan dengan propulsi roket konvensional. BrahMos dapat menghancurkan target sejauh 290 km dan melesat dengan kecepatan 2,8 mach atau 3.430 km/jam. Rudal ini merupakan rudal jelajah tercepat di dunia.
BrahMos merupakan rudal multiplatform, dapat ditembakan dari kendaraan peluncur, kapal laut, kapal selam, dan pesawat. Rudal ini dapat terbang rendah 5 m di atas permukaan laut atau sea-skimming dan terbang tinggi hingga ketinggian 14.000 m. Kemampuan terbang dengan kecepatan tinggi dan sea-skimming membuat BrahMos sulit diatasi dengan pertahanan udara kapal, terlebih BrahMos mampu bermanuver pada kecepatan tinggi sebelum menabrak target. Yang lebih menakutkan lagi, BrahMos dapat membawa hulu ledak nuklir. Hulu ledak konvesional yang dapat dibawa seberat 200-300 kg.
India juga mengembangkan rudal BrahMos yang dapat ditembakkan dari pesawat tempur Su-30 MKI. Untuk membawa rudal BrahMos, Su-30 MKI harus menjalani penguatan, karena BrahMos memiliki panjang hampir 9 m dan berat 2,5 ton. India kemudia mengembangkan BrahMos berukuran lebih kecil, panjang 6 m, sehingga dapat dibawa tanpa perlu modifikasi pesawat. Saat ini, BrahMos Aerospace sedang mengembangkan BrahMos 2 yang mampu melesat hingga kecepatan 7 mach atau 8.575 km/jam.
Sumber : https://www.tempo.co/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)