Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in mengusulkan untuk mengubah zona demiliterisasi (DMZ) menjadi zona perdamaian internasional. DMZ adalah wilayah netral yang membelah Korsel dan Korea Utara (Korut).
"Saya ingin mengusulkan kepada PBB dan semua negara anggota gagasan untuk mengubah DMZ yang melintasi bagian tengah Semenanjung Korea menjadi zona perdamaian internasional," kata Moon, saat berbicara di Sidang Majelis Umum PBB.
Presiden Korea Selatan |
"DMZ adalah zona hijau kolosal yang membentang 250 km dari timur ke barat dan empat kilometer dari utara ke selatan. Perbatasannya menentukan tragedi yang ditimbulkan oleh 70 tahun konfrontasi militer. Namun secara paradoks, itu telah menjadi harta karun ekologis yang masih asli," sambungnya, seperti dilansir Xinhua pada Rabu (25/9).
Moon menuturkan, zona itu juga telah menjadi ruang simbolis yang penuh dengan sejarah, yang mencakup baik tragedi perpecahan sebagaimana diwujudkan oleh Daerah Keamanan Bersama, pos jaga dan pagar kawat berduri serta kerinduan akan perdamaian.
"DMZ adalah warisan bersama umat manusia dan nilainya harus dibagi dengan seluruh dunia. Setelah perdamaian terbentuk antara kedua Korea, saya akan bekerja sama dengan Korut untuk menuliskan DMZ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO," ungkapnya.
Dia mengedepankan gagasan menunjuk daerah yang menghubungkan desa perbatasan Panmunjom di Korsel dan Kaesong di Korut sebagai distrik perdamaian dan kerja sama, dan menjadikan DMZ sebagai pusat penelitian tentang perdamaian, pemeliharaan perdamaian, kontrol senjata, dan pembangunan kepercayaan.(Victor Maulana)
Sumber : https://international.sindonews.com