Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid berencana memanggil Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk membahas rencana strategis program Kementerian Pertahanan untuk lima tahun ke depan.
Hal itu ia sampaikan usai resmi dilantik sebagai Ketua Komisi I dalam Rapat Komisi I, Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/10).
![]() |
Medium Tank Pindad |
"Termasuk tentu Kementerian Pertahanan. Kita ingin tahu pola ke depan dan juga apa program-program dari Kemhan kali ini seperti apa saja," kata Meutya.
Lebih lanjut, Meutya mengatakan terdapat pekerjaan rumah dari Kementerian Pertahanan lima tahun terakhir yang belum dituntaskan.
Beberapa di antaranya terkait program Minimum Essential Force (MEF) TNI kedua yang urung tuntas di periode lalu. Ia menargetkan MEF TNI tahap ketiga nantinya akan tuntas pada tahun 2024 mendatang.
"Sehingga pertahanan kita dihormati oleh negara lain," kata dia.
Selain itu, Meutya menyoroti industri pertahanan nasional yang harus didorong agar dapat berkembang dengan baik. Ia menyatakan sepatutnya Indonesia mandiri dalam mengembangkan alutsista militer.
"Saya rasa dua itu tentu yang tdk pernah lupa dan pasti harus disebut adalah kesejahteraan prajurit. yang terkait dengan kesejahteraan prajurit, termasuk perumahan dan lainnya," kata dia.
Tak hanya Kemhan, Meutya mengaku akan memanggil semua mitra strategis Komisi I untuk membahas rencana kerja ke depannya.
Beberapa di antaranya ia turut memanggil Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kominfo dalam waktu dekat guna mengetahui rencana strategis dua kementerian tersebut.
"Kemkominfo saya rasa juga, karena menterinya baru, apakah ada terobosan-terobosan baru yang akan dilakukan oleh menterinya," kata dia. (rzr/ain)
Sumber : https://cnnindonesia.com/