Militer Filipina Selamatkan Seorang Sandera Perempuan - Radar Militer

17 Oktober 2019

Militer Filipina Selamatkan Seorang Sandera Perempuan


Pasukan keamanan Filipina menyelamatkan seorang guru perempuan di Filipina selatan setelah 20 hari ditahan. Hal itu dikatakan oleh pihak militer Filipina.
Militer Filipina
Militer Filipina 
Militer mengatakan operasi penyelamatan dilakukan sekitar pukul 6 pagi waktu setempat pada hari Rabu (16/10/2019). Operasi penyelamatan itu juga menyebabkan penangkapan dua tersangka wanita di Jolo, sebuah kota di provinsi Sulu Filipina selatan.
Menurut pihak militer, korban bernama Rose Singua (58). Ia adalah seorang guru sekolah dasar yang berbasis di Kota Zamboanga dan diculik pada 27 September ketika ia menuju ke sebuah pernikahan di Kota Dipolog di provinsi Zamboanga del Norte.
Militer mengatakan para penculik membawa Singua ke Jolo dan dilaporkan menuntut uang tebusan untuk pembebasannya.
Militer dan polisi mengadakan operasi penjebakan dengan mengirim anak perempuan korban ke sebuah hotel Jolo di mana pembayaran tebusan akan dilakukan.
Salah satu wanita yang dicurigai akan mengambil uang tebusan berhasil ditangkap dalam operasi tindak lanjut, sementara seorang wanita lainnya dicurigai ditangkap dalam operasi pengejaran lainnya.
Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, komandan Komando Mindanao Barat militer, mengatakan pasukan keamanan sekarang melacak para penculik lain yang masih buron seperti dikutip dari Xinhua.
Pada 5 Oktober, kepolisian Filipina dan otoritas militer juga melancarkan operasi untuk menyelamatkan seorang warga negara Inggris berusia 70 tahun dan istri Filipina-nya yang diculik di provinsi Zamboanga del Sur di Filipina selatan.
Pria-pria bersenjata yang tidak dikenal menculik pasangan itu sekitar pukul 6:50 malam. waktu setempat pada 4 Oktober di resor pantai mereka di Alindahaw, sebuah desa di kota Tukuran di Zamboanga del Sur. (Berlianto)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb