Turki kembali menegaskan negara itu akan mencari pesawat tempur alternatif jika tidak bisa mendapatkan jet tempur F-35 Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.
![]() |
Jet Tempur F-35 |
"Semua harus sadar bahwa Turki harus mencari alternatif jika F-35 tidak dapat diperoleh karena alasan apa pun," kata Akar saat wawancara dengan Al Jazeera yang dinukil Xinhua, Minggu (24/11/2019).
Akar mengungkapkan bahwa sistem pertahan rudal S-400 buatan Rusia yang baru-baru ini diakuisisi Turki tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem pertahanan NATO di bawah sistem pertahan Turki. Sebaliknya, S-400 akan menjadi sistem pertahanan yang berdiri sendiri.
"Itulah yang kami katakan sejak awal (perselisihan dengan Amerika Serikat). Kami tidak akan mengintegrasikan ini (S-400) dengan sistem NATO dengan cara apa pun," jelasnya.
Akar menekankan bahwa Turki telah memenuhi tanggung jawabnya sebagai salah satu negara mitra dalam program F-35, dan AS harus melakukan bagiannya sesuai dengan itu.
Ia ingat bahwa Ankara sebelumnya mencoba untuk memperoleh sistem pertahanan Patriot buatan AS tetapi upaya itu ditolak oleh Washington, sebelum Turki akhirnya memutuskan untuk membeli sistem S-400.
Pengadaan Turki atas sistem pertahanan rudal S-400 Rusia mendorong pemerintah Trump untuk menangguhkan partisipasi Ankara dalam program bersama generasi kelima pesawat tempur F-35 pada Juli lalu.
Rusia telah menyatakan kesiapannya untuk perjanjian potensial dengan Turki mengenai penjualan pesawat Su-35 atau Su-57. (Berlianto)
Sumber : sindonews.com