Korea Selatan Terima UAV Intai RQ-4B Pertamanya - Radar Militer

27 Desember 2019

Korea Selatan Terima UAV Intai RQ-4B Pertamanya


Militer Korea Selatan menerima pesawat tanpa awak ketinggian tinggi RQ-4B Global Hawk pertamanya, menurut pihak Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF).
RQ-4B Block 30 itu mendarat di pangkalan udara militer di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan pada hari Senin (23/12).
RQ-4B Global Hawk
RQ-4B Global Hawk  
Pesawat iitu adalah pesawat pertama yang tiba di negara itu dari empat pesawat RQ-4B Global Hawk yang dibeli oleh Korea Selatan dari AS. Tiga sisanya akan tiba pada tahun depan. ROKAF belum mengungkapkan rincian untuk rencana penempatannya.
Penempatan kendaraan udara tak berawak diharapkan akan memperkuat kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian Korea Selatan di Semenanjung Korea. Pesawat mata-mata iyu melakukan misi pengintaian di ketinggian tinggi hingga 18 kilometer, memberikan lingkup yang luas dalam radius operasional hingga 3.000 kilometer dengan pengawasan sistematis menggunakan high-resolution synthetic aperture radar (SAR) dan sensor elektro-optik/inframerah (EO/IR) jarak jauh.
Sebagai salah satu platform intelijen paling canggih di dunia, wahana udara tak berawak dengan ketahanan terbang yang lama, yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan AS Northrop Grumman, mampu melakukan misi pengintaian selama sekitar 40 jam pada suatu waktu di ketinggian sekitar 20 kilometer.
Dilengkapi dengan sensor radar intai darat “multi-platform radar technology insertion program” yang canggih, Global Hawk dapat melakukan tugas hingga jarak 3.000 km dan membedakan objek di tanah sekecil 30 sentimeter, yang diharapkan akan meningkatkan kemampuan pengintaian Seoul dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara serta meningkatnya tantangan keamanan dari negara-negara tetangga, menurut para pejabat.
Pejabat badan pengadaan senjata Korea Selatan mengatakan bahwa badan tersebut sebelumnya mempertimbangkan untuk mengeluarkan siaran pers setelah pesawat yang pertama tiba di sini, tetapi mereka memutuskan untuk tidak melakukannya "karena berbagai hal, seperti pentingnya hal strategis aset."
Sikap semacam itu juga nampaknya mempertimbangkan protes keras dari Korea Utara, yang mengecam masuknya senjata canggih oleh Korea Selatan, yang menyebut hal tersebut sebagai tindakan bermusuhan.(Angga Saja-TSM)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)