Lembaga penelitian Pentagon, DARPA, melanjutkan pengembangan kapal otomatis penuh yang disebut sebagai proyek No Manning Required, Ship (NOMARS).
“Program NOMARS berupaya mendesain sebuah kapal yang dapat beroperasi secara otonom untuk jangka waktu lama di laut,” demikian pernyataan tertulis DARPA.
“NOMARS berfokus pada mengeksplorasi pendekatan baru terhadap desain kapal tanpa sistem misi sambil mengakomodasi ukuran, bobot, dan kekuatan muatan yang representatif.”
![]() |
Project Unmanned Ship NOMARS - DARPA |
DARPA membayangkan sebuah desain yang hampir seperti distopia dalam visinya tentang sebuah kapal tanpa tawa atau teriakan, aroma masakan dan hiruk pikuk ratusan pelaut. Tidak akan ada ketentuan, tunjangan, atau harapan bagi manusia di laut.
Dengan menghilangkan elemen manusia dari semua pertimbangan desain kapal, NOMARS akan menunjukkan keuntungan yang signifikan, termasuk ukuran, biaya (pengadaan, operasi, dan keberlanjutan), kemampuan bertahan terhadap keadaan laut, musuh (pertimbangan tersembunyi, resistensi untuk gangguan, dll.), dan efisiensi hidrodinamik (optimisasi lambung tanpa mempertimbangkan keselamatan atau kenyamanan kru).
Dengan kata lain, bagaimana sistem di atas kapal Angkatan Laut - seperti navigasi, sensor, dan bahkan mungkin senjata - memperbaiki diri sendiri tanpa kru untuk membantu.
Secara teori, kapal tanpa tempat awak bisa mengangkut lebih banyak senjata, sensor, dan sistem lain dalam ukuran lambung tertentu daripada kapal berawak.
DARPA sebelumnya membuat kapal tanpa awak Sea Hunter, yang diluncurkan pada 2016. Kapal sepajang 40 meter itu, mampu bertahan di laut selama 70 hari menempuh jarak 19 ribu km dengan kecepatan 12 knot. NATIONAL INTEREST | DARPA(Terjemahan)
Sumber : https://www.tempo.co/