Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa, 25 Februari 2020, mengumumkan India akan membeli dari negaranya peralatan militer senilai US$ 3 miliar atau Rp 41 triliun. Diantara peralatan yang dibeli adalah beberapa helikopter penyerang.
![]() |
AH-64E Apache Guardian |
Dikutip dari reuters, India dan Amerika Serikat sedang memperdalam hubungan kerja sama pertahanan dan perdagangan yang juga bagian dari upaya menyeimbangkan dengan kekuatan China di kawasan. Trump menyebut, kedua negara membuat kemajuan besar dalam kesepakatan dagang.
Presiden Trump mengunjungi India pada Senin dan Selasa, 25 Februari 2020. Pada hari pertama kedatangannya, Trump mendapat sambutan meriah yang dipusatkan di stadion olahraga kriket yang disebut dengan acara Namaste Trump. Lebih dari 100 ribu orang memenuhi stadion itu.
Pada hari kedua, Trump melakukan pembicaraan tatap muka dengan Perdana Menteri Modi yang diikuti pertemuan tingkat delegasi. Pertemuan tersebut mencoba menyelesaikan sejumlah permasalahan yang membelah kedua negara itu, khususnya sengketa dagang.
Presiden Trump menyebut kunjungan bilateralnya ke India telah berjalan produktif dengan dicapainya sejumlah kesepakatan untuk membeli helikopter untuk militer India. Pemerintah India membeli helikopter 24 SH-60 Seahawk dari produsen Lockheed Martin yang dilengkapi dengan rudal Hellfire seharga US$ 2,6 miliar atau Rp 36 triliun. India juga disebut berencana membeli enam helikopter AH-64E Apache Guardian.
India melakukan modernisasi militernya untuk mempersempit kesenjangan dengan China. India juga telah meningkatkan pembelian peralatan militernya ke Amerika Serikat yang sebelumnya membeli ke Rusia. Presiden Trump pun mengklaim kedua negara juga membuat kemajuan dalam bidang perdagangan.
“Tim di kedua negara telah membuat kemajuan yang sangat besar dan komprehensif dibidang kesepakatan dagang. Saya optimis kami dapat mencapai sebuah kesepakatan yang akan sangat baik bagi kedua negara,” kata Trump.
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Modi, yang disebutnya sahabat baik, Trump menyebut keduanya membahas pentingnya mengamankan jaringan telekomunikasi 5G di India. Amerika Serikat sebelumnya telah memblokir Huawei atas dugaan bisa dijadikan mata-mata oleh China. Tuduhan itu dibantah oleh Beijing dan Huawei.
Sumber : https://tempo.co